TRIBUNNEWS.COM - Debat sengit tersaji ketika Mata Najwa membahas soal rekam jejak kepemimpinan dari capres-cawapres di Pilpres 2019.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Mardani Ali Sera merunut pada sikap Prabowo Subianto yang langsung meminta maaf ketika tahu bahwa Ratna Sarumpaet berbohong.
Mardani Ali Sera lantas membandingkannya dengan sikap Jokowi selama menjadi sebagai Presiden Indonesia.
Sejumlah kesalahan, kata Mardani Ali Sera sudah dilakukan, namun Jokowi belum pernah sekalipun melontarkan kata maaf.
"saya malah melihat kepemimpinan menunjukkan kualitas kepemimpinan Prabowo itu gentelmen bisa mengaku salah. tapi kalau kita melihat banyak kesalahan dan ada banyak tapi tidak ada satupun pernyataan maaf, ini kualitas kepemimpinan luar biasa," kata Mardani Ali Sera.
Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko kemudian mengulas soal kasus lama dari Prabowo.
Budiman Sudjatmiko berniat untuk mematahkan asumsi Mardani Ali Sera dengan mengulas kasus lama Prabowo Subinato soal tudingan penculikan aktivis.
"rekam jejak soal gentelmen dan fairnes ketika anak buahnya sebagian diadili karena melakukan penculikan terhadap rekan saya, apakah Prabowo bersama mereka di balik jeruji penjara atau pergi ke jordania,
dan bagaimana hasil kode etik perwira memutuskan seperti apa, ada keputusannya, tapi kenapa beliau tidak menemani anak buahnya yang baru saja dipenjara dan dipecat
artinya syarat pemimpin gentelemn gugur sejak awal tepat ketika di depan mata kita semua rekan-rekan saya belum kembali sampai saatt ini," papar Budiman Sudjatmiko.