TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rohaniawan Katolik sekaligus budayawan Romo Franz Magnis Suseno berharap diadakannya pertemuan dialog peradaban lintas agama dapat menghadirkan suasana sejuk menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
"Tentu kita sekarang menjelang pilpres hanya 6 bulan lagi dan dengan sendirinya ketegangan ketegangan dalam masyarakat bisa naik maka sangat perlu adalah suasana sejuk dan positif dan saling percaya antara umat beragama," ujar Romo Magnis di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).
Dengan demikian, kata Romo Magnis, perjalanan kompetisi pilpres tidak menimbulkan kompetisi yang negatif.
Seperti menghubungkan agama dan politik atau yanh disebutnya sebagai mempolitisasi agama.
"Jadi tidak perlu perbedaan dan kompetisi politik yang panjang dihubungkan dengan agama. Jadi jangan agama diperpolitikan," katanya.
Sementara menanggapi dialog lintas agama itu, Romo Magnis mengatakan acara tersebut bagian dari memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antar umat beragama di Indonesia.
"Pertemuan antara tokoh-tokoh umat beragama untuk terus membangun hubungan baik beragama sangat perlu para tokoh saling bertemu saling bersilaturahim saling berkenalan dan saling mengahrgai, saling percaya," ujarnya.
Turut hadir beberapa tokoh lintas agama, seperti Yenny Wahid, Al Habib Umar bin Sali bin Hafidz, Martin Sinaga (agamawan Protestan), Biksu Damasubho (agamawan Budha), I Nengah Dana (agamawan Hindu).