TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Wahid Institute Yenny Wahid meminta agar pondok pesantren tak dijadikan ajang kampanye menjelang perhelatan pemilihan presiden (Pilpres 2019).
Ia berharap isu agama maupun berita bohong (hoax) juga tak digunakan selama kampanye.
"Kalau kunjungan sekedar ajarkan masyarakat pemahaman nilai baik enggak apa-apa , kampanye ya dilarang," ujar Yenny saat ditemui dalam kegiatan Dialog Peradaban Lintas Agama di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).
Menurut Putri kedua Presiden RI ke-4 itu, para kandidat pilpres boleh berkunjung ke ponpes dalam rangka menjalin silahturahmi dan mendengar aspirasi.
"Kalau silaturahmi enggak apa-apa semua kandidat boleh, karena kandidat layak dengar aspirasi semua kalangan masyarakat, yang gak boleh arena ponpes dipolitisir," kata dia.
Lebih lanjut ia berharap, isu agama dan penyebaran berita bohong atau hoax agar dijauhkan dan tak digunakan selama kampanye pilpres 2019.
"Itu buat negara konflik harus berkaca ke negara sana, jangan sampai kita kena. Apa kita mau rumah (negara) kita terbakar? Jangan pakai hoaks. Isu agama mudah menyulut emosi dan memecah masyarakat. Sudah selayaknya kita nahan diri tidak gunakan isu itu," ujar Yenny.