News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Fahri Sebut Aksi Luhut Acungkan Satu Jari saat Sesi Foto IMF Hanya Guyonan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri), Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kedua kiri), Ketua Panitia IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan), dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam penutupan IMF Nusa Dua Balim Minggu (14/10/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai apa yang dilakukan Ketua Panitia IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Pandjaitan dengan mengacungkan jari telunjuk saat berfoto bersama Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde hanyalah guyonan.

Namun, guyonan tersebut ditangkap secara politis karena saat ini sudah memasuki masa kampanye Pemilu Presiden.

Baca: Video Luhut Tegur Pose Pimpinan IMF 2018, Sri Mulyani Tertawa Saat Christine Lagarde Ubah Jarinya

"Enggak itu bercanda saya kira ya. Tapi ya semua bercandaan ditangkap masyarakat dan punya efek juga. Saya kira enggak ada masalah. Orang itu juga tau kok bahwa ini lagi kampanye. Semua juga lagi ngerjain kampanye kan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (15/10/2018).

Menurut Fahri, pose foto tersebut berawal dari Christine Lagarde yang mengacungkan dua jari dalam sesi foto penutup sebagai simbol perdamaian atau simbol peace.

Hal tersebut kemudian dilihat Luhut yang kemudian menggantinya dengan saru jari.

"Sebenarnya kalau enggak mau kelihatan ininya, cukup jempol aja, itu juga bagus. Sebab jempol juga bagus. Ya biasalah begitu," katanya.

Fahri tidak menjawab saat ditanya apakah aksi tersebut politis atau tidak. Yang pasti menurutnya kabinet Jokowi sangat politis.

Para menterinya menurut Fahri ikut menjadi Jurkam, bahkan terlibat aktif dalam tahapan Pemilu. Padahal seorang menteri haruslah netral.

"Kalau saya melihat kabinet ini, kabinet politis ya hampir semuanya jadi anggota tim sukses kok. Kalau di tempat lain biasanya kabinetnya agak menjaga jarak dengan kampanye. Tapi ini enggak, datang ke KPU nyertain, bahkan kampanye sekarang bahasa departemen-departemen, bahasa kampanye, bahasa politik," kata Fahri.

"Itu orang-orang yang dikasih jabatan di BUMN, dikasih jabatan sebagai direksi komisaris, itu terang-terangan tuh bikin pernyataan Twitter Jokowi dua periode tanpa beban. Itu sebenarnya conflict of interest karena di situ dia jabatannya adalah jabatan netral. Kalau dia mau jadi politis, dia harus keluar dari jabatan netral itu," pungkas Fahri.

Ada momen menarik yang tersaji ketika Menteri Keuangan Sri Mulyani, bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Ketua Panitia IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Pandjaitan, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memasuki area press conference di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. Pada sesi itu, kelima pejabat mengenakan batik khas nusantara. Sebelum memulai press conference, kelima pejatan ini melakukan sesi foto, termasuk Luhut Binsar Pandjaitan dan Christine Lagarde.

Kelima pejabat itu saling mengaitkan tangan. Tampak Christine Lagarde dan Jim Yong Kim sudah memasang pose dengan mengacungkan dua jari. Sedangkan awalnya, Luhut Binsa Pandjaitan mengacungkan ke-10 jarinya.

Lalu setelah melihat ke arah Christine Lagarde, Luhut seketika mengganti pose jarinya dengan satu jari.

Baca: Apakah Indonesia Sudah Petik Keuntungan Maksimal dari IMF?

Sementara Sri Mulyani dan Perry Warjiyo berposes berbeda. Luhut membisikkan Christine Lagarde untuk meminta mengikuti posenya. Melihat Luhut yang memberitahu Christine Lagarde, Sri Mulyani lantas tertawa.

Christine Lagarde dan Kim lantas menuruti apa yang dikatakan oleh Luhut Binsa Pandjaitan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini