News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kubu Jokowi Tak Masalah Debat Pilpres di Kampus Jika Sesuai Aturan dari KPU

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Tohir

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Tohir tak permasalahkan usulan Tim Pemenangan Prabowo-Sandi agar debat kandidat capres-cawapres diadakan di lingkungan perguruan tinggi.

Namun, Erick menyebut usulan tersebut harus persetujuan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca: KIPP: Kampus Harus Steril dari Kegiatan Politik Praktis

"Selama di bawah payung KPU tidak ada masalah. Saya rasa itu semua kan ada aturannya. KPU punya aturan kita harus hormati. Bahwa nanti semua itu kalau ada debat-debat itu lebih baik teratur," kata Erick Thohir usai acara bertajuk 'Indonesia Maju Bersama Perempuan Keren' di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin, (22/10/2018).

Erick menilai, hal terpenting dalan debat tidak melibatkan pelajar dalam kampanye politik dan tidak menyalahi aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU.

Lebih jauh, Erick menyebut, konteks debat kandidat di kampus hanya sebatas lokasi dan tidak melibatkan mahasiswa dalam kampanye salah satu paslon.

"Jangan sampai nanti juga mohon maaf contohnya ya, ketika tadi malah ada kampanye yang saya dengar malah di lingkungan SMA, SMP, SD. Itu kan tidak sehat. Ini kalau bisa kita hindari, biarlah anak muda Indonesia fokus dalam arti belajar, berkarya, berolahraga," papar Erick.

Ia juga menyarankan agar lebih baik siswa sekolah dilibatkan dalam kampanye setelah lulus dari bangku sekolah.

Hal ini dinilai sebagai usaha dalam keberlangsungan hidup generasi penerus bangsa.

Baca: Timses Jokowi Merasa Diuntungkan dengan Adanya Debat di Kampus

"Nanti mereka keluar dari lingkungan sekolahnya sesuai umurnya yang siap memilih baru kita libatkan berkampanye. Tapi janganlah kita masuk-masuk ke sekolah," ungkap Erick.

"Apa ngertinya anak SD SMP. Lebih baik mereka menyelesaikan sekolah, berkehidupan sehat," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini