Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Publik melihat pasangan petahana Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin sangat aktif menyapa dan mendekati warganya ketimbang kubu lawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itulah menurut peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, membuat keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin atas Prabowo-Sandi dalam survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 24 September-5 Oktober 2018.
Baca: Akademisi: Kinerja Pemerintahan di Bawah Jokowi Dinilai Sudah Berjalan Sesuai Ekspektasi Rakyat
Dalam survei, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019.
"Karena keduanya (Jokowi-Ma'ruf Amin-red) petahana. Selain itu, publik melihat Pasangan ini sangat aktif mendekati warganya," ujar Indria Samego kepada Tribunnews.com, Rabu (24/10/2018).
Blusukan Jokowi-Ma'ruf Amin, menurut dia, sangat berperan penting dalam menaikkan elektoral pasangan nomor urut 01 di hati masyarakat.
Sebaliknya, dia melihat, pasangan Prabowo-Sandi belum menemukan materi kampanye yang bisa mengalahkan petahana Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kedekatan dengan pemilih itu kunci kemenangan siapa pun," tegasnya.
Hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019.
Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 32,7 persen.
Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 24 September-5 Oktober 2018.
Seperti dikutip dari harian Kompas, mereka yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya sebesar 14,7 persen.
"Seandainya 14,7 persen responden ini merapat kepada Prabowo-Sandi, dalam hitungan sederhana, peluang Jokowi- Ma’ruf masih sedikit lebih lebar," kata Bambang Setiawan dari Litbang Kompas.
Namun, dengan memperhitungkan aspek margin of error (MOE), kata Bambang, peluang ini bisa jadi masih di titik kritis.
Pasalnya, dengan MOE sebesar 2,8 persen, rentang perolehan Jokowi-Ma’ruf saat ini berada di kisaran 49,8-55,4 persen.
Terlebih ada pemilih yang berpotensi menggeser arah dukungannya.
Ada 30,7 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf yang masih berpeluang mengubah dukungannya hingga pemilu nanti.
Baca: Rizal Ramli: Tidak Ada Niat Menghina Ketum Nasdem
"Sementara kemungkinan serupa pada pasangan Prabowo-Sandi sebesar 34,2 persen," kata Bambang.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen.