Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menilai positif Gerakan Emas alias Gerakan Emak dan Anak Anak Minum Susu yang dicanangkan pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Positif lah, ini kan sebenarnya gini, kalau pemerintah dan oposisi bergerak sama menyodorkan data dan program yang cerdas yang diuntungkan kan masyarakat. Jadi silakan silakan aja," kata Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf Maman Imanulhaq di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018).
Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, program apapun yang diluncurkan kubu Prabowo-Sandi untuk mensejahterakan rakyat sangat diapresiasi.
Namun, Maman menyebut, jangan menjadikan kemiskinan sebagai komoditas politik semata dalam meraih kekuasaan.
Ia juga minta oposisi agar mengkritik dengan data dan solusi yang kuat.
"Ada program program makan tempe berjemaah atau apapun kita mengapresiasi yang dilakukan oposisi. Kita tidak ingin menyalahkan program apapun asal tidak boleh ada kebohongan. Tidak boleh ada manipulasi termasuk mohon maaf, komoditas kemiskinan," ungkap Maman.
Baca: Asosiasi Petani Tembakau Protes, Minta Menkeu Tunda Penyederhanaan Tarif Cukai
"Orang miskin dijadikan komoditas untuk meraih kekuasaan. Sodorkan aja data, lalu apa solusi yang ditawarkan oleh oposisi untuk mengentaskan kemiskinan," sambungnya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendeklarasikan Gerakan Emas alias Gerakan Emak dan Anak Minum Susu di Stadion Klender,Jakarta Timur.
Prabowo sangat antusias dan ingin anak anak di Indonesia bisa mengonsumsi susu supaya tumbuh dengan baik dan mencegah stunting atau pertumbuhan yang melambat.
"Saya menyambut antusias gerakan emas, sudah lama saya berpikir bangsa Indonesia ini kurang gizi, kurang protein, saya berpikir salah satu langkah dan tindak yang cepat untuk memperbaiki kekurangan protein dengan minum susu. Maka itu kita bikin tidak mahal," kata Prabowo, Rabu (24/10/2018).