TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Moeldoko meminta seluruh pihak melihat secara utuh program pemerintah mengenai pembebasan tarif di Jembatan Suramadu.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dilaporkan oleh seorang bernama Rubby Cahyady ke Badan Pengawas Pemilu.
Musababnya Jokowi dianggap pelapor berkampanye lantaran ada sejumlah orang yang mengacungkan satu jari saat peresmian pembebasan tarif Jembatan Suramadu pada Sabtu (27/10/2018).
Moeldoko meminta seluruh pihak melihatnya secara utuh. Sebab, yang terpenting adalah kebijakan Presiden Jokowi membebaskan tarif Jembatan Suramadu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Madura.
"Jadi jangan dilihatnya sepotong-ptoong, kampungan lah itu. Yang utuh lihatnya," ujar Moeldoko di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018)"
Menurut Moeldoko, sudah tugas Jokowi mendengarkan aspirasi masyarakat. Mengenai kebijakan penggratisan tarif Jembatan Suramadu, ucap Moeldoko, sudah melalui kajian yang dilakukan pemerintah. Moeldoko menerangkan dengan menggratiskan retribusi di Jembatan Suramadu, diyakini perekonomian masyarakat bisa berjalan lebih baik.
Baca: Citra PAN Semakin Jeblok di Mata Pemilih Saat Taufik Kurniawan Tak Dicopot dari Pimpinan DPR
"Kalau masyarakat maunya, 'pak daerah kami orang mau investasi susah karena ada logistik yang mahal'. Nah didengerin sama presiden," tutur Moeldoko.