Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengaku bertanggung jawab atas pemboikotan pihaknya kepada salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yaitu Metro TV.
Ia mengatakan itu keputusan yang dia ambil.
“Saya yang bertanggung jawab karena saya yang ambil keputusan itu,” kata Djoko Santoso ketika ditemui di posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).
Mantan Panglima TNI itu mengaku wewenang pemboikotan itu ada pada dirinya, namun sudah dilaporkan kepada Prabowo.
“Wewenang ambil keputusan itu ada di saya tapi kalau lapor ke Pak Prabowo sudah,” imbuhnya.
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
Djoko mengatakan pemberitaan dari stasiun televisi swasta tersebut kerap menyudutkan pihaknya.
“Saya ambil keputusan itu karena merugikan tim saya, misal ada talkshow tapi kemudian dikombinasikan dengan komentar-komentar dari media sosial, mereka harusnya mengetahui bagaimana pemberitaan yang seimbang, harusnya sudah tahu sendiri,” tegasnya.
Baca: Tim DVI Sulit Identifikasi Korban Lion Air PK-LQP karena Tak Temukan Gigi dari 105 Kantong Jenazah
Djoko menjelaskan tidak memberi batas waktu yang pasti atas pemboikotan itu.
“Nanti sampai waktu yang ditentukan, sepertinya mereka senang-senang saja diboikot, kami juga belum menerima pernyataan dari mereka,” tegasnya.