Laporan Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengecam keras umpatan yang dilontarkan Bupati Boyolali Seno Samodro kepada Prabowo saat dia bersama sejumlah massa menggelar aksi bela 'Tampang Boyolali' di Boyolali, Ahad (4/11/2018) lalu.
Andre Rosiade menegaskan, umpatan tersebut sangat kasar dan tidak pantas keluar dari mulut seorang bupati yang notabene adalah kepala daerah.
"Soal umpatan A*u itu sangat tidak pantas, kita tahu bahwa dia (Seno) kader PDIP, tapi ucapannya sangat kasar dan cenderung ujaran kebencian," ujar Andre saat dihubungi, Selasa (6/11/2018).
Andre juga menegaskan, umpatan bupati tersebut kepada Prabowo sangat fatal.
Banyak dugaan pelanggaran yang dilakukan Bupati Seno Samodro terkait dengan umpatan kasarnya tersebut.
Selain bisa dipersepsikan sebagai ujaran kebencian, sang bupati juga melanggar Undang-undang Pemilu karena diduga memobilisasi PNS sebagai peserta dalam aksinya tersebut.
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
"Berdasarkan Undang-undang pemilu 17 tahun 2017 pasal 306 di mana seluruh kepala daerah itu harus netral. Jadi jelas Itu melanggar Undang-undang. Belum lagi ada ujaran kebencian. Menghina pribadi pak Prabowo," katanya.
Andre yakin, umpatan tersebut tidak merepresentasikan sikap tim pemenangan kubu petahana, yakni Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, banyak politisi di kubu Jokowi yang lebih santun dan negarawan dalam bertutur kata.
Baca: Keluarga Korban Sebut Manajemen Lion Air Tak Punya Empati, Rusdi Kirana Diminta Berdiri
"Di sana ada sekretaris pemenangan Mas Hasto, ada direktur Mas Bimo (Aria Bima), ada mas Eriko (Eriko Sotarduga) yang lebih santun dan baik dalam mengeluarkan pernyataan. Saya yakin Bupati Boyolali ini akan disuruh kumur-kumur mulutnya oleh mereka," katanya.
Andre mengatakan, ada indikasi isu 'Tampang Boyolali' digoreng sedemikian rupa untuk menyerang Prabowo. Padahal isu tersebut berpotensi memecah belang bangsa karena cenderung rasis.
Baca: Alasan Kuat Mengapa KNKT Meyakin Badan Pesawat Lion Air Hancur Saat Sentuh Air Laut, Bukan di Udara
"Menggunakan isi rasial dan kebencian untuk mediskreditkan lawan merupakan perilaku politik kotor, menjijikan, dan kasar," katanya.
Ia berharap Masyarakat Boyolali tidak termakan provokasi 'Tampang Boyolali' yang diedit dari pidato lengkap Prabowo tersebut.
Menurutnya bila pidato tersebut didengar utuh, inti dari pidato tersebut sebenarnya membahas soal keadilan sosial dan pemerataan pembangunan di Indonesia.