TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Koalisi Adil Makmur Andre Rosiade menanggapi soal pidato Prabowo mengenai tampang boyolali yang menjadi perbincangan publik.
Saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam pada Senin (5/11/2018) Andre Rosiade menuturkan, video pidato tersebut digoreng sedemikian rupa sehingga menjadi viral.
Andre Rosiade mengatakan, video asli pidato itu berdurasi sekitar 80 menit dan membicarakan kesenjangan ekonomi, ketidakmapanan, kemakmuran dan bagaimana Prabowo Subianto maju karena melihat ekonomi yang sulit.
"Peserta saja ketawa-ketawa tetapi tiba-tiba video dipotong, digoreng sedemikian rupa untuk mendiskreditkan dan menyerang Pak Prabowo," tutur Andre Rosiade.
Tak hanya itu, Andre Rosiade juga menuturkan perbedaan antara gaya berpidato Jokowi dengan Prabowo.
Andre Rosiade membandingkan gaya berpidato antar dua tokoh politik tersebut karena ditanyakan mengenai apakah tampang boyolali tersebut ada di transkrip pidato Prabowo sebelumnya.
Baca: Beredar Video Pesawat Diduga Angkut 3 Ton Durian, Bau Menyengat, dan Penumpang Protes Ogah Terbang
Baca: Rafathar Tolak Berpacaran dan Menikah Ketika Dewasa, Sikap Nagita Slavina Jadi Sorotan
"Ya berbeda antara Jokowi dan Prabowo. Kalau Jokowi kan pidato pakai teks, kalau tidak pakai teks kan kita lihat di berbagai wawancara Pak Jokowi terbata-bata, bahkan ketika doorstop Pak Jokowi dibisikin oleh menterinya yang ada di belakang jika tak bisa menjawab pertanyaan wartawan," ungkapnya.
Andre Rosiade menegaskan, gaya berpidato Jokowi tentu berbeda dengan Prabowo.
Pasalnya, Prabowo hanya diberikan sebuah poin-poin ketika akan berpidato dan mengembangkannya sendiri dari poin tersebut.
"Beliau sudah punya poin-pointers dan kemudian dikembangkan, berbeda ini antara Jokowi dan Prabowo," ucap Andre Rosiade.
Baca Selanjutnya: Polemik Tampang Boyolali, Jubir Prabowo Bandingkan dengan Kasus Kaesang Bicara Wong Ndeso