Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Eva Kusuma Sundari membantah bila sengaja menggoreng pidato Prabowo soal 'Tampang Boyolali'.
Eva mengaku tidak akan mengomentari 'Tampang Boyolali' bila pernyataan tersebut tidak dilontarkan.
"Sebetulnya telur dan ayamnya yang mana dulu. Kan kalau dia (Prabowo) enggak ngomong, dan kemudian kalau tak menimbulkan kemarahan, kita kan sampai saat ini kan engga respons. lebih pada korbannya yang berteriak," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (6/11/2018).
Menurut Eva pernyataan Prabowo yang diklaim sebagai bercandaan tersebut sudah dilakukan berulang-ulang.
Seharusnya tim pemenangan dapat mengantisipasinya, bila gaya bercandaan Prabowo seperti itu.
Baca: Jumlah Pemilih Prabowo Bisa Berkurang karena Blunder Tampang Boyolali
Selain itu Eva juga heran Prabowo tidak mau meminta maaf atas pernyataannya soal ' Tampang Boyolali'.
Ia menduga candaan tersebut sengaja dilontarkan untuk memicu kontroversi, seperti yang dilakukan oleh Presiden Amerika Donald Trump dalam kampanyenya.
"Apalagi kemudian engga minta maaf ya beliau (Prabowo). Jadi apa ini kesengajaan untuk membuat kontroversi, seperti Trump mengolok-ngolok muslim, dan olok-olok imigran. itu kan menimbulkan rasa engga nyaman. Karena superioritas pribadi dan downgrade kelompok yang lain. Menurut saya engga mempersatukan. Sementara kampanye ini kan harusnya mempersatukan bukan malah memecah belah," pungkasnya.