Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Boyolali Seno Samodro, dilaporkan ke Bawaslu RI dan Bareskrim Polri karena diduga menghina calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto lewat umpatan as* dalam pidato terbukanya di depan massa demonstran saat memimpin aksi demonstrasi di Kabupaten Boyolali beberapa waktu lalu.
Seno Samodro diadukan ke aparat penegak hukum karena diduga merendahkan martabat Prabowo Subianto setelah menyebutnya dengan umpatan kasar.
Menanggapi upaya pelaporan itu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan pernyataan yang disampaikan bupati Boyolali itu merupakan bagian dari bentuk pembelaan kepada warga Boyolali.
"Bupati (Boyolali) kan dia mempunyai hak menjaga kehormatan dan harga diri daerah dan masyarakat," kata Tjahjo Kumolo saat ditemui setelah menghadiri acara International Public Services (IPS) Forum 2018 di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
Menurut Tjahjo, apa yang dilakukan oleh bupati Boyolali itu tidak dapat disalahkan.
"Tidak bisa disalahkan. Dia membela harga diri kehormatan daerah yang dia pimpin. Harga diri kehormatan masyarakat yang dia pimpin," ujarnya.
Namun, akibat dari ucapannya, Seno dilaporkan ke aparat penegak hukum. Menanggapi upaya pelaporan itu, Tjahjo menilai, hal itu merupakan hak dari masyarakat.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
"Kalau mau melaporkan silakan, tetapi soal ada yang memprotes silakan memprotes. Itu (pelaporan,-red) hak masyarakat. Silakan lapor," tambah Tjahjo.
Seperti diketahui, Seno Samodro mengucapkan kata kasar kepada Prabowo, karena merasa tidak terima atas pernyataan yang bersangkutan.
Baca: Mesin Kedua Pesawat Lion Air PK-LQP Ditemukan dalam Kondisi Terbelah Empat
Beredar sebuah video yang menampilkan Prabowo berpidato di depan warga Boyolali. Saat itu dirinya menceritakan tentang hotel-hotel mewah. Lalu, dia menyinggung kalau warga Boyolali tidak pantas masuk ke hotel mewah. Capres nomor urut 01 ini bahkan menganggap kalau warga Boyolali susah untuk menyebutkan nama hotelnya.