Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Pengamat Politik Rocky Gerung memberikat tanggapannya terkait istilah politik genderuwo yang diucapkan Presiden Jokowi.
Menurutnya, pernyataan 'politik genderuwo' yang dilontarkan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo merupakan sesuatu yang konyol.
Baca: Fadli Zon: Diksi Budek, Sontoloyo, dan Genderuwo Satu Aliran
"Ya, itu menunjukkan politik kita tidak mampu untuk mengabstraksikan persoalan, sehingga timbul kata-kata atau istilah-istilah yang dangkal dan itu konyol saja," ujar Rocky Gerung usai mengisi seminar nasional di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (12/11/2018).
Baca: Taufik Ikhlas Tidak Masuk Tim Fit and Proper Test Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta
Dikatakan Rocky demokrasi jika dikaitkan dengan simbol-simbol magis dan klenik tentu sangat jauh maknanya.
Baca: Cerita Bupati Titip Surat Berisi Persoalan Daerah Kepada Jokowi
"Ide enggak mungkin diucapkan kalau ditutup dengan simbol-simbol yang sebetulnya klenik. Demokrasi bukan urusan klenik, tapi urusan mengolah rasio tuh," jelas Rocky.
Pernyataan yang diucapkan Jokowi, kata Rocky tidak bermutu.
"Artinya dia kehilangan kemampuan untuk menemukan kalimat bermutu. Itu saja," katanya.