TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani, Arlan Siddha menilai kurang menarik bagi kaum milenial strategi nostalgia kepemimpinan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhyono (SBY) untuk kampanye Pemilu 2019.
"Saya khawatir hal tersebut dianggap sudah lalu dan tidak begitu mendapat respon dari masyarakat, khususnya kaum milenial," ujar Arlan Siddha kepada Tribunnews.com, Selasa (13/11/2018).
Apalagi kondisi pada saat ini, di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) percepatan pembangunan yang dilakukan dinilai positif.
Karena itu dia menilai, strategi kampanye untuk mendongkrak elektabilitas Demokrat terlalu memaksa.
Menurut dia, Demokrat perlu terobosan baru dalam menggaet pasar milenial, bukan malah menjual nostalgia pemerintahan SBY.
Jauh lebih efektif, dia menilai, Demokrat mendorong nama Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk jadi bidikan milenial.
"Saya berpendapat lebih baik didorong nama AHY untuk jadi bidikan milenial daripada memaksa SBY," jelasnya.
Apalagi dia mengingatkan saat ini semua partai berlomba menjaring suara milenial. Beberapa partai nasionalis seperti PDI Perjuangan, Nesdem dan partai baru seperti PSI sudah mulai gencar bermain strategi menarik milenial.
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, para caleg dari Partai Demokrat akan menjelaskan apa saja pencapaian pemerintahan Mantan Presiden RI SBY saat berkampanye.
"Kita juga menjelaskan apa saja capaian segala yang telah diperjuangkan oleh Demokrat 10 tahun dari 2004-2014 ketika Presiden SBY menjadi pemimpin negeri ini," ujar AHY.
Baca: Soal Poster Jokowi Raja, Ketua DPP Gerindra: Kami Kurang Kreatif Berbuat Seperti Itu
Selain itu, para caleg juga diminta untuk memprioritaskan serta memperjuangkan aspirasi rakyat. Namun, ia juga mengimbau calegnya agar tidak banyak mengumbar janji.
"Kita berpesan tentunya kepada para caleg agar benar-benar mendengarkan suara rakyat, bisa menjelaskan dan memberikan solusi yang ditawarkan oleh Partai Demokrat," terangnya.
Partai Demokrat, kata Agus, memiliki 14 prioritas yang merupakan isu-isu yang menjadi perhatian masyarakat.
AHY menuturkan, di antaranya adalah memberi perhatian kepada nasib petani serta mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).(*)