Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merapatnya PPP kubu Jakarta ke Prabowo-Sandi dinilai tidak akan memiliki pengaruh terhadap perolehan suara ke Jokowi-Ma'ruf Amin.
Alasannya, PPP kubu Romahurmuziy lebih memiliki pengaruh karena memiliki payung hukum diakui dan disahkan KPU serta pengadilan.
"Enggak-enggak tidak mengancam (perolehan suara). Itu hanya menarik kontroversial untuk media," kata Juru Bicara PSI Mohamad Guntur Romli yang di hotel kawasan Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2018).
Baca: Komisioner KPU Sebut Jawa Barat Paling Banyak Masalah Data Pemilih
Ia mengatakan bila pihak yang mengaku-ngaku PPP diluar kubu Romahurmuziy tentu hal tersebut menjadi urusan internal PPP.
"Kalau ada orang atau kelompok yang mengaku-ngaku, katakanlah PPP itu urusan internal PPP lah," katanya.
Diketahui, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta resmi mendukung pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Baca: Kubu Jokowi Soroti Daftar Pemilih Tetap DKI Jakarta dan Jawa Barat
Dukungan PPP Muktamar Jakarta kepada Prabowo Subianto-Sandiaga uno merupakan satu di antara hasil Mukernas III PPP yang dibacakan langsung Ketua Umum PPP muktamar Jakarta, Humprey Djemat.
"Maka forum Mukernas III muktamar Jakarta menjatuhkan dukungan politiknya untuk bersama berjuang dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia nomor urut 02 yakni pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam momentum menuju pilpres 2019," ujar Humprey Djemat di Sekretariat DPP PPP, Jalan Talang no 3, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).