News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Jokowi Jadi Raja, Erick Thohir: Saya Mundur

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mengaku, akan segera mundur dari Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) jika Joko Widodo (Jokowi) menjadi raja, menyusul komentar Fadli Zon terkait poster raja Jokowi yang tersebar di Jawa Tengah.

"Mungkin kalau dia (Joko Widodo) jadi presiden seumur hidup atau jadi raja ya mungkin saya orang pertama yang mundur dari tim kampanye karena saya percaya demokrasi," kata Erick Thohir saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

Erick beralasan, mustahil seorang Jokowi berpeluang untuk raja di Indonesia, sementara di Indonesia terdapat aturan, masa jabatan maksimal presiden dibatasi hanya dua periode.

"Kira percaya setelah orba terjadi demokrasi terbuka, banyak diperbaiki karena kita juga tidak mau yang namanya kebablasan (berdemokrasi) karena kasihan rakyat," tutur Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyindir keberadaan poster raja Jokowi, melalui jejaring media sosial Twitter.

Baca: Pembunuh Satu Keluarga Haris Simamora Dihadirkan Saat Cari Linggis di Kalimalang

Anggota Partai Gerindra itu mempertanyakan keperluan Indonesia dibuat kerajaan sehingga ada poster raja.

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) angkat bicara atas kemunculaan poster calon presiden nomor urut 01 yang mengenakan mahkota raja di Jawa Tengah (Jateng).

PDIP menyebut poester itu sebagai jurus kampanye hitam baru.

Menurut Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto, keberadaan poster yang seolah-olah memberikan dukungan itu dibuat untuk mendiskreditkan partai.

Ia menuding, ada pihak yang berupaya memperlemah kewibawaan Jokowi.

"Atribut itu seolah mendukung kami, padahal bersifat black campaign," kata di Jakarta, Selasa (13/11/2018) lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini