Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah perdebatan tak substantif antara dua kubu tim sukses calon presiden membuat sejumlah kalangan meminta KPU (Komisi Pemilihan Umum) RI untuk mengatur tahapan dalam kampanye.
Menanggapi hal tersebut Ketua KPU RI, Arief Budiman percaya bahwa kampanye yang menyentuh hal substantif termasuk program-program akan semakin gencar dilakukan kedua kubu usai Januari 2019 atau kurang dari empat bulan sebelum pencoblosan.
“Ini kultur kita sebenarnya seperti itu, saya percaya setelah Januari kampanye yang menyentuh substantif akan semakin gencar,” ujar Arief ditemui di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/11/2018).
Arief menjelaskan bahwa kampanye yang tidak substantif yang dalam beberapa waktu terakhir diperagakan kedua kubu menunjukkan kedua kubu masih santai dalam menghadapi waktu kampanye yang masih lama yakni lima bulan lagi.
Baca: Keponakannya Pramugari Lion Air JT 610, Ketua KPU Balikpapan Berharap Jasad Putty Ditemukan Utuh
Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu mengatakan hal tersebut menunjukkan bahwa para tim sukses kedua kubu belum terbiasa menghadapi waktu kampanye yang panjang.
“Hal tersebut sebetulnya menunjukkan bahwa tim sukses belum terbiasa dengan pola kampanye yang panjang karena sebelumnya waktu kampanye hanya 21 hari,” tegasnya.
“Kalau kampanye bebas saja pengaturan waktu dari mereka seperti apa, yang penting sesuai aturan, kecuali kampanye melalui iklan media memang baru bisa dilakukan di 21 hari terakhir,” pungkas Arief.