TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan menantang kader partainya di Blitar untuk lebih berdisiplin dan memenangkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH Ma'ruf Amin, sebesar 90 persen. Plus minimal memenangkan PDI Perjuangan 30 persen di pemilu legislatif 2019.
Hal itu terungkap dalam rapat konsolidasi PDI Perjuangan Kota dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (20/11/2018).
Acara itu dihadiri Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Sri Rahayu, dan Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari.
Dalam paparannya, Hasto mengatakan, Bung Karno memiliki akar kesejarahan yang kuat dengan Blitar. Di kota itu Bung Karno menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.
"Maka kita harus bisa buktikan, kader partai di Blitar memang pantas disebut sebagai Soekarnois, yang selalu menjaga api semangat perjuangan Bung Karno. Sehingga Bung Karno takkan pernah mati," kata Hasto membakar semangat kader.
Secara khusus, Hasto memutarkan lagu 'Bung Karno Bapak Bangsa' yang diciptakan cucu Bung Karno, M.Prananda Prabowo, kepada para kader.
"Kalau sedang merasa lelah, ingatlah bahwa kelelahan kita itu belum seberapa dibanding perjuangan dan pengorbanan Bung Karno dan Ibu Megawati Soekanoputri. Karena itulah berjuanglah dengan penuh rasa cinta kepada tanah air dan bangsa," ujar Hasto.
Diapun membacakan perintah harian Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan yang berisi lima poin.
Yakni agar kader selalu berjuang menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebhinekaan; memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin; tingkatkan kerjasama dan soliditas Tiga Pilar partai; kedepankan strategi gotong royong sebagai strategi pemenangan pileg dan pilpres; serta menjaga martabat partai.
Secara khusus, Hasto meminta agar sesama kader partai yang menjadi calon anggota legislatif tak saling menjatuhkan. Mereka justru harus saling bekerja sama memenangkan partai, berkompetisi dengan caleg partai lain.
"Kita kobarkan semangat bersama memenangkan pemilu legislatif dan pilpres sekaligus," tandasnya.
Sementara Djarot Saiful Hidayat mengingatkan kader partai di Blitar bahwa pendiri Nusantara, Raden Wijaya, lahir di tempat itu.
Lalu Indonesia modern diproklamasikan Bung Karno, yang makamnya juga di wilayah itu.
"Kita harus ambil cita-cita dan semangat Bung Karno. Jangan hanya formalitas saja. Maka kita harus maksimal di pileg dan pilpres. Minimal 90 persen kemenangan pilpres untuk Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf, dan minimal 30 persen untuk pileg," kata Djarot.
"Saya harap jangan permalukan Blitar. PDIP harus menang telak di Kota Blitar dan Kabupaten Blitar," tandas mantan Walikota Blitar itu.