News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Unggul di Atas 20 Persen dari Prabowo-Sandi

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa (kanan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa, menyebut elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mengungguli pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada November 2018 ini.

Berdasarkan survei yang dilakukan dari tanggal 10 hingga 19 November 2018 tersebut, kubu petahana unggul dengan elektabilitas 53,2 persen.

Sedangkan angka elektabilitas untuk kubu Prabowo-Sandiaga 31,2 persen.

Baca: Fahri Hamzah Nilai Sebagai Ibu, Muhammadiyah Sebaiknya Tidak Berpihak di Pilpres 2019

Kemudian ada 15,6 persen yang belum memutuskan atau menentukan pilihan.

"Dua bulan masa kampanye diberlakukan, masih ada selisih dukungan yaitu Jokowi-Ma'ruf unggul di atas 20 persen dari Prabowo-Sandi," ujar Ardian, di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).

Ia menilai peta elektabilitas kedua pasangan calon masih bisa berubah asalkan masing-masing kubu memiliki strategi yang tepat.

Baca: Sempat Kabur Dalam Peristiwa Penyekapan Polisi di Samarinda, Fajrianur Akhirnya Menyerahkan Diri

Isu ekonomi, kata dia, dilihat sebagai isu strategis yang dapat menambah elektabilitas pasangan calon.

Hal itu terlihat dari hasil survei dimana dukungan yang diterima akan berbeda karena tergantung kondisi ekonomi Indonesia.

Lebih lanjut, Ardian melihat masa kampanye yang masih tersisa 5 bulan ke depan akan menjadi penentu naik surutnya elektabilitas masing-masing pasangan calon.

Baca: Pria Bernama Agnes Diduga Dibunuh

"Tapi kalau melihat dari bulan Agustus, September, Oktober, sampai November, relatif angkanya tidak jauh dari 20 persen. Sehingga, ketika ingin mengungguli otomatis masih perlu ada hal-hal yang dilakukan untuk bisa mengejar ketinggalan yang ada," kata dia.

Lanjut dia, kondisi ekonomi yang positif akan berbanding lurus dengan elektabilitas Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Semakin baik, positif ekonomi maka elektabilitas Jokowi sebagai petahana akan naik. Tetapi, semakin buruk persepsi ekonomi, akan menaikkan dukungan terhadap Prabowo-Sandi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini