TRIBUNNEWS.COM - Anggota BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahean tampak emosi dan tunjuk-tunjuk anggota TKN Jokowi - Ma'ruf, Kapitra Ampera saat disinggung tak dapat jabatan dari Jokowi.
Ferdinand Hutahaean dan Kapitra Ampera tampak berdebat panas saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa dilansir TribunJakarta.com pada Kamis (6/12/2018).
Di awal perbicangan, Najwa Shihab membahas mengenai reuni akabr 212 yang telah dilaksanakan Minggu lalu.
Di acara tersebut, diketahui Jokowi tak diundang.
Kapitra Ampera yang merupakan alumni aksi 212 menuturkan, ia meminta kepada ketua acara untuk naik ke panggung agar bisa mewakili Jokowi.
Baca: Bukan Karena Sakit Hati Dicopot Jokowi, Tedjo Edhy Buka Suara Alasan Kini Mendukung Prabowo
Baca: Beralih Dukungan dari Prabowo ke Jokowi, Dedi Mulyadi: Kalau Dirasa Enak Kenapa Harus Diganti?
"Saya bilang sama ketuanya, kalau saya datang, saya ingin ke panggung. Saya ingin mewakili Pak Jokowi," ungkap Kapitra Ampera.
Kapitra Ampera menuturkan, gerakan 212 sebenarnya merupakan sebuah penegakan hukum. Namun kini gerakan tersebut berubah.
Menurutnya, 212 saat ini gerakannya lebih didominasi politik karena pesertanya lebih banyak dari pendukung Prabowo Subianto, seluruh panitia bergabung dengan GNPF untuk mendukung calon Presiden nomr urut 02 tersebut.
Tak terima dengan pendapat Kapitra Ampera, Ferdinand Hutahaean menuturkan, reuni 212 itu perkumpulan kembali orang-orang yang memperjuangkan sesuatu.
Baca Selanjutnya: Ferdinand Hutahaean Emosi & Tunjuk-tunjuk Kapitra Ampera Disinggung Tak Dapat Jabatan dari Jokowi