TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa pembakaran bendera yang terjadi beberapa waktu lalu di Garut, Jawa Barat ternyata memberi efek elektoral positif bagi pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, terutama di dunia maya baik media sosial maupun media massa online.
Hal itu terungkap melalui hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada hari ini Kamis (6/12/2018) di Rawamangun, Jakarta Timur.
Survei itu diikuti 1.200 responden dengan margin of error 2,9 persen.
“Isu pembakaran bendera itu memberi citra positif 75 persen bagi elektabilitas Prabowo, sementara isu tersebut hanya memberi citra negatif bagi Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebanyak 46 persen,” ungkap Peneliti Senior LSI Denny JA, Rully Akbar.
Sementara itu ada tiga isu lainnya yang memberi efek positif bagi Prabowo-Sandi.
Baca: KPK Selenggarakan Malam Penghargaan Festival Film Antikorupsi 2018
“Isu janji Esemka yang tidak dipenuhi Jokowi memberi efek positif 51 persen bagi Prabowo-Sandi sementara hanya 45 persen bagi Jokowi-Ma’ruf,” tegasnya.
“Lalu isu politik sontoloyo yang diungkapkan Jokowi juga memberi efek positif bagi Prabowo sebanyak 53 persen, sementara efek bagi Jokowi hanya 48 persen,” ungkapnya.
Dan terakhir isu politik genderuwo memberi efek positif bagi Prabowo sebanyak 52 berbanding 51 persen bagi Jokowi.