Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mewanti-wanti agar media berhati-hati jika calon presiden 02 Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden.
Karding merespon sikap Prabowo yang tidak terima dengan pemberitaan media soal reuni akbar 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018) lalu.
Baca: KPK Tetapkan Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Jasa Konstruksi
Karding mengatakan karakter dasar Prabowo akhirnya ke luar.
"Saya kira itu karakter dasar Pak Prabowo bahwa beliau kan' memang orangnya keras, tempramen, emosional. Yang kedua memang sejarahnya dia anti-demokrasi," ujar Karding di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Anti-demokrasi yang dimaksud Karding berkaca para era orde baru.
Baca: Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Akui Kampanye di Media Sosial Belum Optimal
Menurutnya, saat kepemimpinan Soeharto, pers sempat diberedel karena pemberitaan yang dianggap menyudutkan pemerintah.
"Nah sekarang ini, menurut saya, baru saja calon itu sudah memusuhi pers, nanti saya menduga kalau sudah berkuasa pers diberedel, hati-hati temen-teman pers itu," kata Karding.
Baca: Segera Disidang, KPK Pindahkan Tempat Penahanan Zainudin Hasan
Karding mengatakan pers merupakan salah satu pilar demokrasi.
Karena itu, perlu diajak bekerja sama untuk mengawal jalannya demokrasi.
"Agar demokrasi kita ini berkualitas bukan memusuhi. Saya kira ciri-ciri anti demokrasi adalah salah satunya memusuhi pers," kata Karding.