News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Markas Prabowo-Sandi Pindah ke Jateng, Sekjen PDIP Sebut Keputusan Blunder

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Kiai Maruf Amin, Hasto Kristiyanto di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden 02 Sandiaga Salahuddin Uno berencana memindahkan markas perjuangannya dari Jakarta ke Jawa Tengah (Jateng).

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menerangkan, rencana pemindahan kantor pemenangan pasangan calon presiden 02 Prabowo Subainto-Sandiaga Uno ke Jateng, malah menggelorakan semangat juang tim capres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

“Rencana Sandi tersebut, justru menjadi blunder. Sebab seluruh elemen pendukung Jokowi-KH Maruf Amin justru semakin solid bersatu dan meningkatkan target pilpres dari 75% menjadi 80%," ujar Hasto saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/12/2018).

Baca: Tim Kampanye Jokowi-Maruf: Apakah Selama Ini Sandiaga Kembangkan Bisnisnya Tak Berutang di Bank?

Hasto menegaskan bahwa membangun loyalitas pemilih bukan proses sebulan dua bulan, namun proses berkesinambungan, memenangkan hati rakyat, melalui pikiran yang positif dan kerja nyata untuk rakyat.

Itulah, menurut Hasto, yang selama ini dilakukan Jokowi.

“PDI Perjuangan konsisten melakukan langkah perbaikan dan konsolidasi organisasi, melalui kaderisasi politik, pengembangan sekolah Partai, rekrutmen tokoh-tokoh pemuda mahasiswa di komunitas juang dan menegakkan disiplin dengan sanksi pemecatan bagi prlaku tindak pidana korupsi," kata Hasto.

Pada saat bersamaan, ucap Hasto, Jokowi sebagai Presiden, dinilai sudah menunjukkan kepemimpinan untuk semua, dan menggelorakan martabat kebudayaan bangsa.

Prestasi kepemimpinan Jokowi yang membangun peradaban Indonesia Raya, menurut Hasto, diapresiasi sehingga dukungan masyarakat Jawa Tengah semakin solid justru ketika ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu.

"Apa yang dilakukan tim kampanye Prabowo-Sandi tersebut hanyalah taktik politik jangka pendek akibat tidak solidnya koalisi. Itu semua pengalihan isu, atas tidak solidnya tim kampanye mereka. Mereka terapkan ilmu Sun Tzu bahwa strategi terbaik adalah menyerang," ucap Hasto.

"Masuk ke Jawa Tengah yang dikenal guyub dengan berbagai isu yang memecah dipastikan akan kontraproduktif," tutur Hasto. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini