TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks politikus Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti mengaku siap digorok lehernya jika Prabowo bisa mengalahkan Jokowi di Madura pada Pilpres 2019.
Ia menyebut, kemenangan Prabowo di Madura pada Pilpres 2014 dikarenakan isu Jokowi sebagai PKI.
Namun, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Timur periode 2017-2022 telah membantah dan membenarkan kalau dirinya yang membuat isu tidak benar tersebut.
Hal itu disampaikan La Nyalla usai bertemu dengan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
“Potong leher saya kalau Prabowo menang di Madura. Sebab dulu Prabowo menang karena orang percaya bilang Pak Jokowi PKI. Begitu ini dibuka bahwa itu tidak benar sama sekali. Akan kebalik,” kata La Nyalla.
La Nyalla mengatakan, nama Jokowi saat ini sudah sangat baik sebagai sosok pemimpin bangsa yang taat kepada agama.
Ia pun yakin, Jokowi-Kiai Ma’ruf akan menang dengan perolehan suara di atas 70 persen.
“Pak Jokowi itu ahli puasa. Makanya pantas 2014 menang. Orang Indonesia yang berdoa semoga diberikan pemimpin dan presiden terbaik. Yang dikasi kan Pak Jokowi. Berarti kan Pak Jokowi orang baik,” jelasnya.
Baca: Lewat TV 32 Inch, Pegawai KPK Ingatkan Sudah 609 Hari Sejak Novel Baswedan Disiram Air Keras
Ia mengaku akan bekerja keras demi memenangkan Jokowi-Ma'ruf, terutama di wilayah Jawa Timur.
"Kita sudah punya yang namanya rumah rakyat Jokowi itu di kantor saya. Kerjanya mereka itu sudah door to door. Kita tidak banyak omong. Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain sepak bola, suporter itu semua barisan sama kita," paparnya.