Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan orang yang tergabung dalam Rumah Gerakan 98 mendeklarasikan gerakan #LawanOrdeBaru di Gedung Joeang, Jakarta Pusat, Minggu (16/12/2018).
Ketua Umum Rumah Gerakan 98, Bernard AM Haloho mengatakan gerakan lawan orde baru dideklrasikan karena khawatir akan ada Calon presiden yang akan mengembalikan cara cara orde baru dalam pemerintahannya nanti.
Baca: Upaya Pemutakhiran Data Pemilih Diharapkan Terus Dilakukan Hingga Hari Pemungutan Suara
Hal tersebut menurutnya akan membuat reformasi yang telah dinikmati selama dua dekade terancam pudar.
“Warisan semu Orde Baru kini dijadikan komoditas politik kepada para pemilih. Padahal warisan orde baru yang senyatanya kita hadapi saat ini adalah Pelanggaran Berat Hak Azasi Manusia (HAM) dan wabah korupsi,” ujarnya.
Baca: Kubu Prabowo Minta Aparat Penegak Hukum Usut Perusakan Poster SBY di Pekanbaru Riau
Karena itu menurut Bernard, nuansa Orde Baru yang ingin bangkit melalui momentum Pilpres 2019 harus dihentikan.
Masyarakat harus mulai diingatkan bagaimana kondisi pada era Orde Baru.
"Masyarakat harus kembali disegarkan ingatannya mengenai kekejaman Orde Baru. Jangan sampai kita diajak untuk kembali memutar jarum jam sejarah," katanya.
Baca: Respons Sekjen PDIP Sikapi Kotak Suara Kardus
Bernard meminta para elit untuk fokus memperjuangkan cita-cita reformasi.
Karena belum semua cita cita dan amanat reformasi kini terealisasi.
Bernard mengatakan gerakan yang ia inisiasi tersebut akan dikonsolidasikan ke seluruh penjuru Indonesia. Karena menurutnya hal tersebut merupakan tugas para aktivis 98.
"Ini merupakan tugas sejarah kami sebagai pelaku sejarah,” katanya.