News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Politikus Demokrat: Bayangkan Bila Jokowi Memimpin 10 Tahun, Apa yang Akan Terjadi?

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menerima gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara dari Lembaga Adat Melayu Riau, di Balai Adat Melayu Riau,Kota Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018) pagi. Prosesi penabalan gelar adat kehormatan dilaksanakan dengan upacara adat di dalam rumah panggung yang dihadiri masyarakat adat Riau dan ribuan warga hingga memenuhi Jalan Diponegoro, tempat berlangsungnya upacara. WARTA KOTA/Alex Suban

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bukan bermakna ancaman pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengenai Indonesia akan punah jika ia dan Partai Gerindra gagal menang pilpres 2019.

Demikian dikemukakan Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN), Ferdinand Hutahaean  kepada Tribunnews.com, Selasa (18/12/2018).

"Yang disampaikan Prabowo itu adalah bahasa terang seorang tentara yang tidak pernah bersayap kalimatnya namun penuh makna. Terlebih Prabowo adalah seorang Kopassus yang punya semboyan lebih baik pulang mama daripada gagal dalam tugas. Jadi maknanya dalam itu, perlu penalaran yang baik," ujar Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat ini.

Baca: Kritik Prabowo soal Tarif Murah Transportasi Online Dinilai Sindir Grab

Apa yang disampaikan Prabowo itu, kata dia, mengandung makna bahwa saat Indonesia dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi) terjadi penurunan di segala aspek.

"Ekonomi hancur, persatuan terganggu, kerukunan terganggu, keadilan terganggu, politik ricuh, hukum berpihak hanya kepada kelompok penguasa, demokrasi terganggu, kebebasan mengkritik terganggu," papar Ferdinand Hutahaean.

"Ini semua menunjukkan arah penurunan. Bayangkan bila Jokowi memimpin 10 tahun, apa yang terjadi?" demikian ia mempertanyakan.

Semua penurunan tersebut menurut dia, akan semakin menurun, semakin merosot.

"Dan itu buknkah itu namanya menuju kepunahan?"

"Jadi jangan dimaknai bahwa pernyataan itu ancaman, tapi itu adalah peringatan dini kepada bangsa ini. Mau terus merosot dan makin merosot? Atau mau mau bangkit lagi?" tanya Ferdinand Hutahaean.

Prabowo sebelumnya mengatakan, bahwa Pemilu Presiden 2019 harus dimenangkan. Banyak masyarakat menginginkan perubahan, salah satunya Indonesia bersih dari Korupsi.

"Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah," tuturnya.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan bahwa para elit sekarang telah salah dalam mengelola bangsa dan negara. Banyak kebijakan keliru yang kemudian membuat rakyat tidak sejahtera.

"Sudah terlalu lama elit yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru. Sistem yang salah. Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," jelasnya.

Salah satu dasarnya menurut Prabowo yakni pendapatan perkapita Indonesia yang sangat kecil. Pendapatan perkapita Indonesia hanya 4.000 dolar per tahun.

Jumlah tersebut menurut Prabowo setengahnya dikuasai oleh 1 persen orang kaya Indonesia.

"Kekayaan penghasilan kita setahun tiggl setengahnya yaitu 1.900. itu kata penasehat saya. Pak Fuad Bawazier. Jadi kalau kita cabut yang satu persen tinggal setengahnya. Kita perkapita bukan 3.800 dolar, tapi setengahnya, 1900 kurang lebih, belum lagi dipotong hutang," ucapnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini