Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Mantan Bupati Lebak sekaligus tokoh masyarakat Kabupaten Lebak, Banten, Mulyadi Jayabaya mengajak seluruh masyarakat di kabupaten itu untuk memenangkan pasangan calon presiden 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Jayabaya menerangkan, pemilihan presiden 2019 adalah masalah harga diri bagi Banten. Terutama karena Ma'ruf Amin merupakan kiai yang lahir di Banten.
Berdasarkan sejumlah hasil survei terakhir, ucap Mulyadi, Jokowi-Ma'ruf masih ketinggalan sekitar 4 persen suara dari pasangan Prabowo-Sandiaga. Jayabaya optimis, Jokowi-Ma'ruf bisa menang minimal 70 persen di Banten.
"Sebab ini soal harga diri orang Banten. Ada Kiai Ma'ruf yang merupakan orang Banten," ujar Jayabaya, dalam konsolidasi di sela Safari Politik Kebangsaan IV, di Lebak, Banten, Kamis (20/12/2018).
Baca: 2 Pekan Bekerja Pengasuh Gempita Mengundurkan Diri, Ini Kata Gisel Hingga Singgung Koneng
Safari politik dipimpin oleh Sekjen PDIP sekaligus Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, bersama Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Jayabaya berujar, Ma'ruf adalah keturunan dari ulama besar Syekh Nawawi Al-Bantani yang dahulu tinggal di Mekah dan mengeluarkan sejumlah kitab fikih. Kiai Ma'ruf adalah putra Banten, yang menjadi pendiri Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Banten.
"Alhamdulillah sekarang orang Banten dikasih kesempatan jadi calon wapres. Siapa tahu ke depan bisa jadi presiden," kata Jayabaya, yang juga Ketua Kadin Kabupaten Lebak.
"Sampai sekarang suara di Banten masih prihatin. Makanya mari kita berjuang bersama-sama memenangkannya," ucap Jayabaya.
Baca: Hanura Ancam Laporkan Ketua dan Komisioner KPU ke Bareskrim
Di acara itu, selain para pengurus ranting hingga cabang PDIP, hadir juga para tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat dan Nahdatul Ulama.
Jayabaya meminta agar tak ada air mata buaya, pura-pura sedih dengan masih tertinggalnya suara Jokowi-Ma'ruf di Banten. Baginya semangat memenangkan pasangan nomor urut 01 harus masuk ke sanubari.
Di tingkat nasional, kata Jayabaya, survei Jokowi-Ma'ruf masih menang. Tapi jangan terlena dengan survei itu. "Sebab kalau kita diam, tak gerak, kita bisa kalah," ucapnya.
Apalagi, lanjut dia, hoaks dan fitnah luar biasa menghantam pasangan itu. "Sedikit-sedikit, dituduh Jokowi kriminalisasi ulama. Jokowi dibilang PKI. Dimana PKI-nya? Mohon para kiai ini diluruskan," kata Jayabaya.
"Prestasi Presiden Jokowi jelas. Tol, waduk, perluasan bandara, kenaikan Polda Banten jadi kelas A. Kerja siapa? Ya Jokowi. Tolong ini disampaikan ke masyarakat," ucap Jayabaya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten Asep Rakhmatulloh menambahkan bahwa kerja lebih keras memang diperlukan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Banten. Diakuinya, sama seperti Mulyadi, hasil survei menunjukkan pasangan itu belum menang.
"Kalau bisa, seperti kata Pak Mulyadi Jayabaya, kita menangkan sampai 70 persen," kata Asep. "Kita punya tanggung jawab moral, memastikan pemimpin nasionalis dan relijius, antara umara dan ulama, kita tempatkan sebagai pemimpin negara ini," tutur Asep.