TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah meresmikan ruas Tol Trans Jawa.
Atas pencapaian tersebut, Partai Gerindra justru menilai semuanya sebagai bagian dari pencitraan.
Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, semuanya sebagai pencitraan.
Ia menyebut Jokowi sekedar meresmikan jalan tol yang sebenarnya belum tuntas pembangunannya.
"Meresmikan jalan tol itu harusnya selesai seluruhnya. Sudah banyak jalan tol proyek pemerintah selesai sebagian diresmikan," kata Riza saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/12/2018).
Baca: Resmikan Tol Trans Jawa, Jokowi Tampil dalam Balutan Jaket Seharga Ratusan Ribu Rupiah Saja
Riza berpendapat, semua itu sekedar ingin meraih simpatik dari masyarakat.
Bahkan menuding apa yang dilakukan Jokowi sebagai pelanggaran kampanye.
Alasannya, motif dan waktu peresmian tersebut saat waktu kampanye.
Riza mengingatkan kalau jalur Tol Trans Jawa merupakan peninggalan dari masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sedangkan Jokowi hanya meneruskan dan menjadikannya sebagai keberhasilan pembangunan pemerintahannya.
Sebagai informasi, panjang jalan tol trans Jawa dari Merak hingga Banyuwangi mencapai 1.150 kilometer.
Jarak dari Merak hingga Pasuruan sepanjang 933 kilometer.
Pembangunan 933 kilometer itu dibangun sejak 1978 hingga akhir tahun 2018.
Sebagai gambaran, 242 kilometer dibangun pada periode 1978-2004, kemudian pada 2005-2014 dibangun 75 kilometer.
Sepanjang 616 kilometer, dibangun pada periode 2015-2018.
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memperkirakan ruas Pasuruan-Banyuwangi sepanjang 217 kilometer akan tuntas dibangun pada tahun 2021.