TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding, menyindir balik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta untuk tidak diganggu saat berkampanye pada Januari 2019.
Menurut Karding, justru pihaknya yang selama ini terganggu oleh pihak penantang, Prabowo-Sandiaga. Menurut Karding, banyak fitnah yang dialamatkan oleh pihak lawan.
"Jadi memang saya tidak tahu yang dimaksud pak SBY mengganggu koalisinya. Yang terasa di kita, kita yang terganggu ini kita difitnah dibangun narasi seakan-akan kita tidak mengerjakan apapun," ujar Karding saat dikonfirmasi, Sabtu (22/12/2018).
Menurut Karding, banyak fitnah-fitnah untuk menyerang pasangan Jokowi-Maruf Amin. Namun pihaknya mengaku terus bekerja dan tidak mengeluh.
"Kita difitnah PKI, kita difitnah anti islam, antek asing pengelolaan hutang yang kacau dan seterusnya. Itu menurut saya gangguan yang paling dahsyat yang dialamatkan kepada kami," tutur Karding.
"Tetapi kami tetap bekerja, tetap berusaha menyakinkan publik agar mereka melihat fakta sesungguhnya. Koalisi kami, koalisi kerja bukan mengeluh dan menanamkan pesimisme di tengah masyarakat," tambah Karding.
Baca: Maruf Amin Sebut Cantik dan Tak Gaduhnya Pemerintah Ambil 51 Persen Saham Freeport
Seperti diketahui, setelah bertemu dengan capres Prabowo Subianto di kediamannya, SBY berpesan untuk tidak diganggu selama kampanye.
"Tolong kami jangan diganggu karena kami tidak akan mengganggu siapapun," ujar SBY di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).