News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Pengamat Sebut PBB Butuh Kerja Keras Ajak Pemilih ke Jokowi: Bisa Saja Lebih Besar ke Prabowo

Editor: Januar Adi Sagita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Joko Widodo bersama Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menemui relawan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (21/9/2018). Capres dan Cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin menyempatkan menyapa relawan sebelum berangkat menuju gedung KPU RI untuk melakukan prosesi pengambilan nomor urut Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Potensi bergabungnya Partai Bulan Bintang (PBB) dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin akan tetap menimbulkan problematik.

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, dukungan basis PBB kepada Jokowi-Ma'ruf Amin tak akan optimal.

Menurut Surokim, dukungan secara personal dari Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra kepada Jokowi bisa saja diberikan.

"Namun, mencermati tipikal pendukung PBB, kami nilai tetap sulit untuk solid mengikuti DPP dalam memberikan suaranya ke Jokowi," kata Surokim kepada Surya.co.id (Grup TribunJatim.com) ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (27/12/2018).

Menurutnya, dukungan PBB di pilpres kemungkinan besar akan terbelah, antara dukungan terhadap ke Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Bahkan, jika melihat perilaku pemilih, pemilih PBB, bisa saja lebih besar ke Prabowo," tandasnya.

Ada beberapa alasan PBB sulit masuk ke barisan pendukung Jokowi.

Pertama, Secara ideologis Jokowi yang diusung PDI Perjuangan, sebuah partai berbasis nasionalis, dinilai menjadi kendala psikologis bagi pemilih tradisional PBB, yang merupakan basis religius.

"Patron itu cukup kuat berpengaruh," kata Surokim.

Belum lagi dengan kedekatan PBB dan Prabowo di pilpres 2014 silam.

Baca selengkapnya>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini