TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tak henti-hentinya menyatakan rasa haru dan syukurnya atas begitu besarnya dukungan yang diberikan masyarakat, netizen serta berbagai khalayak kepada dirinya dan Calon Presiden Prabowo Subianto setiap kali dia berkunjung ke daerah untuk berkampanye.
Empati yang diberikan masyarakat luas dan massa pendukungnya dengan memberikan sumbangan dana berupa uang tunai di tengah kondisi pendanaan untuk biaya kampanye yang saat ini serba terbatas membuat dirinya berterima kasih.
Di akun Facebook-nya yang dia unggah 9 jam tadi, atau Jumat tadi pagi, (28/12/2018), Sandiaga menyatakan, kuatnya dukungan masyarakat kepada dirinya dan Prabowo Subianto berikut dukungan dana yang diberikan merupakan refleksi dari doa-doa yang dia panjatkan setiap menunaikan shoolat dhuha, sholat sunnah yang biasa dijalankan umat muslim setelah matahari terbit hingga sebelum dzuhur.
Sandi menulis:
"Saya melihatnya ini seperti keajaiban. Di saat kami sedang kesulitan dengan dana kampanye, ada saja masyarakat yang kasih sumbangan ke kami di setiap kunjungan. Saya merasa bahwa the power of Sholat Dhuha is real, benar-benar nyata."
Baca: Kominfo Stop Bisnis Bolt, Pengelola Diminta Siapkan Gerai Pengembalian Pulsa Pelanggan
Sandi menyatakan, dukungan kuat dari masyarakat ini menjadi modal berharga bagi dirinya untuk memenangi kontestasi Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.
"Insya Allah, ikhtiar kami untuk memperjuangkan harapan rakyat Indonesia tidak akan pernah surut apapun rintangannya," tulis Sandi.
Datangi Pak Slamet, Perajin Rotan di Sukoharjo
Hari ini agenda Cawapres Sandiaga Uno menyapa konstituen cukup padat. Satu diantaranya adalah mendatangi kediaman Pak Slamet, perajin rotan di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Seperti Pak Slamet, saya juga pernah usaha dengan menggunakan bahan baku rotan. Yang menjadi tantangan dalam usaha ini ialah sulitnya mendapatkan bahan baku dan kebijakan pemerintah tentang bahan baku rotan yang tidak konsisten," sebut Sandiaga Uno.
"Pak Fajar, seorang perajin yang ada di tempat ini, juga mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan rotan. Kalau ada, harganya pun terus naik," ungkap Sandiaga Uno.
Sandi mengaku solusi mengatasi ini cukup sederhana.
"Solusinya cukup sederhana, salah satunya dengan stop ekspor rotan mentah. Kami, Prabowo-Sandi secara tegas ingin menumbuhkan industri lokal dan akan kita maksimalkan dengan program kewirausahaan OK OCE yakni dengan pelatihan, pendampingan dan akses ke permodalan," lanjutnya.
"Saya dan Pak Prabowo Subianto berharap Indonesia kembali merajai hasil rotan sehingga tidak kalah dengan negara-negara tetangga di pasar internasional," tulis Sandiaga Uno lagi.
Penulis: Choirul Arifin