TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Pihak keluarga dari tersangka S (31) yang mengedit wajah calon wakil presiden Ma’ruf Amin mengenakan pakaian sinterklas telah meminta maaf pada publik dan pasangan calon presiden Joko Widodo itu.
Menanggapi hal itu, Ma'ruf yang fotonya diedit menyerupai sinterklas itu menegaskan memaafkan perlakuan yang tidak baik tersebut yang diarahkan kepada dirinya.
"Sebagai seorang kiai tuh kalau ada orang minta maaf itu ya seperti saya katakan kemarin juga tentu harus saya maafkan karena memang polisi belum memberitahu saya. Hanya memang ini harus menjadi peringatan pada siapa saja untuk tidak menyebar hoaks," kata Ma'ruf kepada wartawan di Pondok Pesantren Malnu, Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12/2018).
Mustasyar PBNU ini pun turut menyesalkan terkait perlakuan tersebut karena turut merugikan dirinya.
Baca: Terciduk Bermesraan dengan Irwan Mussry di Belakang Ayahnya, Maia Estianty: Begini Kalau Jatuh Cinta
Baca: Keluarga Meminta Maaf S Telah Mengedit Wajah Ma’ruf Amin Berkostum Sinterklas
Namun dirinya berharap kedepannya tidak ada kejadian serupa terjadi kembali.
"Kita harap tidak ada hoaks-hoaks seperti itu, kita mengapresiasi tindakan pihak kepolisian yang cepat menangani itu sehingga itu bisa menjadi pelajaran kepada siapa saja," jelasnya.
Mengenai kelanjutan proses hukum, kiai kharismatik ini menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Karena pendalaman dan pengusutan adalah wewenang pihak polisi.
"Karena itu memang tindakan pihak kepolisian untuk mencegah penyebaran hoaks secara lebih luas dan merugikan suatu pihak itu patut dipuji dan diapresiasi," tandasnya.
Baca: Dihadapan Sang Ibu Gempita Sebut Lebih Sayang Gading Marteen, Begini Tanggapan Gisella Anastasia
Baca: 5 Fakta Maruf Amin Diserang Hoaks Pakai Kostum Mirip Sinterklas, Jokowi Ikut Bersuara
Sebelumnya, pihak keluarga penyebar foto hoaks Cawapres Ma'ruf Amin mengenakan kostum sinterklas yang ditangkap di Aceh beberapa waktu lalu telah meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukan oleh tersangka S.
Permohonan maaf itu disampaikan Tgk Bahauddin, paman tersangka S saat berbicara pada sejumlah awak media di Lhokseumawe, Jumat (28/12/2018).
“Kami mohon maaf atas nama keluarga. Saya yakin perbuatan itu tidak terencana, apalagi dia selama ini tidak terlibat politik praktis,” kata Tgk Bahauddin.