Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) tak mempermasalahkan jika hingga hari ini belum ada badan usaha yang memberikan sumbangan dana kampanye untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Fakta itu terungkap saat BPN Prabowo-Sandi diwakili Bendahara Thomas Djiwandono dan Direktur Materi dan Debat Sudirman Said menyampaikan Laporan Penerimaan Dana Sumbangan Kampanye (LPDSK) di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Baca: BTS Berhasil Raih Puluhan Penghargaan Selama 2018, Simak Daftarnya Berikut Ini
Thomas mengatakan pihaknya memandang positif hal tersebut di mana sumbangan dari masyarakat justru besar untuk Prabowo-Sandi.
“Kalau kami melihatnya positif ya, di mana masyarakat semangatnya luar biasa untuk memenangkan Prabowo-Sandi, sehingga menjadi keutamaan bagi kami untuk transparan,” ucap Thomas.
Ia pun menampik isu bahwa para pengusaha takut untuk menyumbangkan dana kampanye bagi Prabowo-Sandi.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Kamis 3 Januari 2019, Hujan Lebat dan Petir di Sejumlah Daerah
“Masih ada 3,5 bulan siapa tahu ada badan usaha yang ikut menyumbang,” imbuhnya.
Sementara itu, Sudirman mengatakan hal tersebut sudah menjadi risiko pihaknya sebagai penantang.
“Itu lah kenyataan sebagai penantang bahwa ada isu kekhawatiran memberi sumbangan dana kampanye kepada kami, tapi kami terus berprasangka baik siapa tahu ada badan usaha yang nantinya akan ikut menyumbang,” katanya.
Baca: Ada Empat Titik Longsor di Jalur Kereta Bogor-Sukabumi, Perjalanan Kereta Pangrango Terganggu
Sekitar pukul 11.00 WIB hari ini, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diwakili Direktur Materi dan Debat Sudirman Said serta Bendahara Thomas Djiwandono menyampaikan LPSDK di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat.
Mereka menyatakan LPSDK yang diterima BPN sejumlah Rp 54 miliar di mana sebagian besar berasal dari paslon yaitu Sandiaga Uno sebesar Rp 39,5 miliar (73,1 persen) dan Prabowo Subianto Rp 13.054.967.835 atau 24,2 persen.
“Sementara sisanya disumbangkan Partai Gerindra Rp 1.389.942.500 atau 2,6 persen; sumbangan pihak lain perorangan Rp 76.197.500 atau 0,1 persen; sumbangan pihak lain kelompok Rp 28.865.500 atau 0,1 persen; dan pendapatan bunga bank Rp 938.227,” ucap Thomas Djiwandono kepada awak media.