TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni meyoroti beredarnya kabar hoax atau kabar bohong yang menyebutkan ada 7 kontainer surat suara yang tercoblos.
Ia menilai, hal itu merupakan bentuk fitnah yang dilakukan oleh salah satu orang politisi yang tak bertanggung jawab.
"ini berbahaya untuk demokrasi kita dimana terjadi semacam demoralisasi terhadap demokrasi itu sendiri dan terutama kepada institusi penyelenggara pemilu yang menjadi penting, menjadi lembaga yang netral, yang independen di mata rakyat," kata Raja Juli Antoni kepada wartawan, Kamis (3/1/2019).
Sekjen PSI ini juga menyebut, peristiwa itu sebagai preseden buruk bagi perjalanan politik Indonesia.
"Ini adalah contoh paling jahat, politisi paling jahat," tegas Antoni.
Baca: KPU Minta Polisi Tangkap Penyebar Hoax 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos
Ia bahkan tak segan memecat anggotanya di PSI jika telah melakukan upaya penyebaran hoaks yang meresahkan publik.
Pasalnya, hal itu sangat menggangu citra partai dan perbaikan politik di masyarakat.
"Saya kira kalau ini terjadi di internal PSI, maka orang ini harus diberi sanksi berat. Pe-non-aktifan mungkin, sehingga citra partai tidak terganggu oleh orang ini," jelas Antoni.
Sebelumnya, informasi tersebut disampaikan oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief melalui akun media sosial, twitter.
Dia mengungkapkan kabar itu diterima dari grup WhatsApp bahwa ada 7 kontainer berisi surat suara yang telah di coblos terparkir di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak terjadi fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar," tulisnya.