TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mengaku maklum bila dari lima partai Koalisi Adil Makmur baru Partai Gerindra yang memberi sumbangan dana kampanye.
Seperti diketahui, saat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) kepada KPU RI, baru Partai Gerindra yang memberikan sumbangan sebesar Rp 1.389.942.500 atau sekitar 2,6 persen dari total LPSDK.
Sandiaga mengatakan bahwa dalam Koalisi Adil Makmur tak ada kewajiban bagi partai politik pengusung untuk memberi dana sumbangan kampanye.
“Tidak diwajibkan, dan kami sangat maklum jika partai koalisi seperti PAN, PKS, Berkarya, dan Demokrat memfokuskan sumber dayanya untuk pemilihan legislatif,” ujar Sandiaga ditemui di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Baca: Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Parpol, Perindo Tertinggi-Berkarya Terendah
Sandiaga mengatakan dengan kehadiran kader partai koalisi saat kunjungan ke beberapa daerah menurutnya sudah membantu.
Beberapa bentuk kampanye partai koalisi juga menurutnya mengakomodasi kampanye untuk Prabowo-Sandi.
“Seperti yang dilakukan Partai Demokrat di mana di dua titik kampanye di Sidoarjo dan Mojokerto mereka menggagas kampanye untuk caleg kabupaten, provinsi sekaligus menyampaikan kampanye Pilpres,” terang Sandiaga.
“Penggabungan kampanye itu menurut saya adalah sebuah efisiensi dan bentuk dari dukungan partai koalisi,” pungkasnya.
Sebelumnya BPN menyampaikan LPSDK kepada KPU RI sejumlah Rp 54 miliar di mana sebagian besar berasal dari paslon yaitu Sandiaga Uno sebesar Rp 39,5 miliar (73,1 persen) dan Prabowo Subianto Rp 13.054.967.835 atau 24,2 persen.
“Sementara sisanya disumbangkan Partai Gerindra Rp 1.389.942.500 atau 2,6 persen; sumbangan pihak lain perorangan Rp 76.197.500 atau 0,1 persen; sumbangan pihak lain kelompok Rp 28.865.500 atau 0,1 persen; dan pendapatan bunga bank Rp 938.227,” ucap bendahara BPN, Thomas Djiwandono kepada awak media.