TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno, menanggapi perihal kabar bohong adanya 70 juta surat suara yang sudah tercoblos.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV, Jokowi menyayangkan adanya hoaks tersebut padahal surat suara pada pilpres 2019 belum dicetak.
"Inikan hoaks, kartu (surat suara) itu kan belum dicetak, sudah muncul fitnah-fitnah seperti itu," ujar Jokowi saat kunjungan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (3/1/2018).
Ia memberikan imbauan agar seluruh pihak menghindari fitnah yang tidak bisa dipertanggungjawabkan seperti itu.
"Mari kita hidari fitnah-fitnah seperti itu, jadi tiga bulan lagi sudah masuk ke pilpres, mari semua menjaga ketenangan, semuanya harus sejuk dalam menyampaikan yang berkaitan dengan politik," tutur Jokowi di hadapan para wartawan.
Baca: Ketahuan Mencopet di Dalam Angkot, Seorang Pria di Depok Nyaris Diamuk Massa
Lebih lanjut, Jokowi menilai hoaks itu bisa menjadi pikiran jelek di masyarakat.
"Sehingga menjadi pikiran-pikiran jelek dari masyarakat, kalau seperti ini kan bisa menimbukan pikiran negatif mengenai kecurangan, hindari yang berkaitan dengan fitnah seperti itu," imbau Jokowi.
Sementara itu Sandiaga menuturkan tak ingin berprasangka buruk terhadap kasus semacam itu.
“Saya tak mau ‘suudzon’ (berprasangka buruk-red) dulu, kita serahkan kepada aparat yang berwenang,” ujar Sandiaga di Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Ia menilai aparat harus mengusut tuntas kasus itu agar kepercayaan masyarakat kepad pemerintah dan penyelenggara pemilu tidak terkikis.