Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno angkat bicara soal Capres-Cawapres fiktif Nurhadi-Aldo yang ramai di media Sosial.
Menurut Sandiaga munculnya Capres-Cawapres nomor urut 10 yang iusung oleh koalisi Tronjal tronjol Maha Asyik itu merupakan fenomena yang menjadi koreksi bagi pasangan calon presiden-wakil presiden dan para Calon Anggota Legislatif.
"Bagi saya ini fenomena nyata, dan ini koreksi buat kami pasangan calon buat partai politik, buat Caleg-Caleg baik yang ditingkat kabupaten-kota provinsi maupun di DPR RI," kata Sandi di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Minggu, (6/1/2019).
Baca: Fakta Baru Kasus Vanessa Angel, Bantah Terlibat Prostitusi hingga Identitas Pria Terduga Pemesan VA
Sandi menilai fenomena tersebut muncul karena Capres-Cawapres dan Caleg belum bisa menjawab apa yang sebenarnya menjadi keinginan masyarakat.
"Jadi bagi kami ini sebuah koreksi dan sebuah relaita politik modern kita. kalau politik itu engga bisa menjawab apa yang segenap kelompok maayarakat ya akan terjadi fenomena seperti ini," katanya.
Baca: Nurhayati Korban Pembunuhan di Apartemen Green Pramuka Jadi Tulang Punggung Keluarga
Sandiaga mengaku ingin sekali bertemu dengan sosok yang menjadi pasangan calon tersebut. Untuk diketahui dari pasangan Capres-Cawapres fiktif tersebut, Nurhadi merupkan sosok nyata. Ia merupakan warga Golantepus, Kudus, Jawa Tengah. Nurhadi sehari hari bekerja sebagai tukang pijat dan penjual jus jamu.