Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif, Veri Junaidi, meminta pasangan calon presiden-calon wakil presiden menjadikan debat sebagai ajang adu gagasan memimpin negara selama lima tahun.
Seperti diketahui, KPU RI menetapkan debat pertama membahas permasalahan hukum, HAM, pemberantasan terorisme, dan korupsi. Debat pertama akan dilangsungkan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada 17 Januari 2019.
“Jauh lebih baik, jadi agak lebih maju daripada saling serang gontok-gontokan. Itu menurut saya jauh tidak menarik dan tidak mendidik,” kata Veri, dalam sesi diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (6/1/2019).
Selama sesi debat pertama itu, kata dia, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-KH Maruf Amin dapat menyampaikan upaya penegakan hukum yang sudah dilakukan dan apa yang masih harus diperbaiki ke depan.
Baca: Sandiaga Ingin Mendapatkan Masukan dari SBY sebelum Debat Pilpres
Sedangkan, bagi pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dapat menyampaikan gagaan mengenai penegakan hukum apa yang akan dilakukan apabila terpilih.
“Jangan juga dalam debat nanti menilai Jokowi tak konsen soal penegakan hukum, isu soal Novel (Baswedan,-red), pembenahan hukum tidak dilakukan secara kuat. Prabowo tak mempunyai pengalaman mengatasi permasalahan,” kata dia.
Dia menambahkan, peran panelis dan moderator penting selama sesi debat tersebut.
“Di dalam debat perlu digali lebih lanjut oleh panelis atau moderator debat. Sehingga, tidak hanya membedah soal konsen masing-masing saja dalam artinya berdasarkan visi-misi. Harusnya lebih dari itu,” tambahnya.