TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Komisi Pemilihan umum (KPU) untuk membocorkan daftar pertanyaan debat capres cawapres 2019, menuai reaksi dari berbagai pihak.
Diketahui, Ketua KPU, Arief Budiman mengatakan kalau daftar pertanyaan debat capres cawapres akan diberikan seminggu sebelum debat perdana digelar pada 17 Januari 2019.
"Sebetulnya lebih cepet dari tanggal 10 (Januari) perkiraan saya, tanggal 10 itu sudah diberikan paling lambat. Tadi saya para panelis ada semangat untuk bisa menyelesaikan lebih awal," kata Arief yang ditemui di Mandarin Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2018) dikutip dari Tribunnews.com.
Ia mengatakan, daftar pertanyaan sendiri sedang digodok oleh para panelis dan ditargetkan selesai sebelum tanggal 10 Januari.
"Rencana kita setelah panelis selesai menyusun isu- isu atau pertanyaan untuk debat pertama, segera setelah selesai. Kalau target kita sih tanggal 10 lah, seminggu sebelum pelaksanaan debat," terangnya.
Tema yang diangkat di debat pertama adalah 'Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme'.
Dia mengatakan, sebelum para peserta debat menjawab, para panelis akan memberikan uraian terkait pertanyaan, agar terhindar dari salah tafsir.
"Ada uraian dulu, ada penjelasan, seperti apa baru ada pertanyaan sehingga supaya tidak ada salah tafsir. Jadi ada narasi, dulu baru pertanyaan kira kira akan dibikin seperti itu," kata dia.
Selain soal bocoran daftar pertanyaan, KPU juga membatalkan sesi pemaparan visi dan misi pasangan calon Capres dan Cawapres yang seharusnya diselenggarakan pada 9 Januari 2019.
Arief Budiman beralasan, pasangan calon bersama dan tim pemenangannya dapat melakukan pemaparan visi misinya secara sendiri-sendiri.