News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Respons Anggota KPU Sikapi Munculnya Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota KPU RI, Viryan Azis, di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2018).

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengawali tahun 2019, ketegangan politik pada tahun ini sedikit turun dengan munculnya sosok calon presiden dan calon wakil presiden, Nurhadi-Aldo di media sosial.

Apalagi narasi-narasi yang diberikannya pun dibalut komedi dan sedikit nyeleneh yang membuat orang yang membacanya tertawa.

Pasangan calon ini merupakan sosok fiktif yang muncul dan berhasil membuka pikiran publik soal politik versi mereka jauh lebih sehat ketimbang politik identitas yang telah beredar.

Baca: Pelita Samudera Shipping Tambah 2 Kapal Baru

Meski begitu, timbul rasa khawatir bila kehadiran pasangan calon fiktif ini bisa mengganggu masyarakat dalam memilih pasangan calon resmi dalam Pilpres 2019.

Bahkan, ada juga pihak yang khawatir pemilih golput semakin meningkat.

Tapi, hal itu ditepis Komisi Pemilihan Umum (KPU).

KPU tak sependapat dengan kekhawatiran yang muncul itu.

Malahan mereka menilai kehadiran pasangan calon fiktif tersebut dimaknai sebagai warna baru menyegarkan pikiran publik setelah linimasa media sosial dipenuhi perdebatan kedua pasangan calon resmi.

Baca: Unggah Potret Masa Kecil di Instagram, Ayu Ting Ting Dibilang Mirip Bilqis Khumairah

"Partisipasi berbagai pihak dalam Pemilu 2019 kita apresiasi. Itu kan hadir sebagai warna baru dalam pemilu yang saya lihat cukup menyegarkan publik," kata Komisioner KPU Viryan Aziz di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).

Kehadiran Nurhadi-Aldo disebutnya sebagai obat menumbuhkan nuansa kegembiraan di tengah masyarakat dan bisa berdampak positif pada tingkat paritispasi peserta pemungutan suara pada 17 April 2019 mendatang.

"Nuansa kegembiraan semacam ini jangan sampai membuat masyarakat jenuh dan akhirnya berdampak pada tingkat partisipasi tinggi ke TPS pada hari pemungutan suara," ujarnya.

Baca: Tiga Polisi Polres Landak Dipecat

Lanjutnya, ia bilang hal ini dapat digunakan sebagai peringatan bagi peserta pemilu untuk lebih mengedepankan substansi kontestasi politik itu sendiri.

Seharusnya, lanjut Viryan, paslon resmi bisa mencontoh apa yang dilakukan Nurhadi-Aldo.

Bukan dengan ungkapan saling curiga dari peserta dan tim kpanyenya, melainkan menyajikan informasi tentang visi-misi, program, dan citra diri paslon masing-masing.

"Perlu mengedepankan bagaimana masyarakat mendapat informasi memadai tentang visi-misi, program, dan citra diri peserta pemilu, bukan ungkapan-ungkapan saling curiga dari peserta pemilu dan tim kampanyenya," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini