TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyebut, sejumlah kader di daerah diinstruksikan untuk pasang mata dan telinga soal rencana terbitnya majalah Obor Rakyat.
Hal itu mengingat, majalah Obor Rakyat merupakan media yang berisi konten fitnah dan hoaks tentang Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan.
Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) dan HUT ke-46 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).
"Kita sekarang mencermati semua, maka hari ini kader dikumpulkan agar mereka menjadi mata partai, telinga partai, dalam tingkat gerakan akan menjadi otot partai," kata Ganjar.
Pengarah teritorial Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf ini pun tak permasalahkan jika isi konten Majalah Obor Rakyat yang rencananya akan terbit berisi tentang kritik.
Jika konten berisi kearah fitnah dan hoaks, lanjut Ganjar, kader siap ambil tindakan.
"Sehingga kalau tidak melanggar boleh saja, tapi kalau melanggar kita akan ambil tindakan," jelas Ganjar.
Baca: Roro Fitria Mencak-mencak Namanya Disebut Terlibat Prostitusi Online
Instruksi itu, kata Ganjar, mengingat pada Pilgub Jawa Tengah lalu, ia mengaku diserang lewan media-media yang berisi konten fitnah dan hoaks.
Namun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak bertindak atas laporan yang dibuatnya.
"Bawaslu mesti fair, waktu pengalaman saya saja, saya melaporkan beberapa kali tidak merespon, 'wah ini bukan kewenangan kami', yaudah kita ambil tindakan sendiri," ucap Ganjar.
Dikabarkan, Pemimpinan Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, mengungkapkan bakal menerbitkan kembali tabloidnya dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Setiyardi usai menghirup udara bebas setelah menjalani hukuman 8 bulan penjara.
"Insya Allah Obor Rakyat akan kembali terbit dalam waktu dekat, saat ini saya bersama dengan rekan saya sedang mempersiapkan terbit kembali Obor Rakyat," kata Setiyardi mengutip video yang tayang di situs Kompas TV.