TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) bukan hanya soal memilih kepala negara tetapi lebih jauh lagi soal martabat bangsa dan masa depan negara.
Oleh karena itu, pemilihan presiden yang akan berlangsung nanti harus mengetengahkan keberadaban, kejujuran, kesantunan dan juga ketulusan. Hanya dengan pilpres seperti itu, pilpres menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat, yang akan menjamin masa depan negara.
Oleh karena itu, jangan pernah membiarkan “hoax” mengatur martabat bangsa dan masa depan negara.
Demikian ditegaskan oleh Hermawi Taslim, Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin di hadapan lebih dari ribuan Anak Buah Kapal (ABK) dan WNI yang memadati pelabuhan Donggang, Pingtung, Taiwan, Minggu (13/01/2019).
Jika mempercayai hoax, maka kata Taslim, kita akan menjadi bangsa hoax, penuh tipu daya, tidak jujur dan akhirnya meletakkan masa depan negara pada kehancuran karena rakyatnya mempercayai akal busuk.
“Pilpres ini merupakan sarana rakyat untuk memilih Presiden secara demokratis. Joko Widodo ingin menang secara terhormat dan mbermartabat. Karena di situlah letak nilai suatu harga diri bangsa dan negara. Jika pilpres dilakukan tanpa bermartabat dan mengandalkan hoax untuk mempengaruhi pemilih agar memperoleh kemenangan, itu artinya meletakkan masa depan negara ke jurang kehancuran,” tegas Hermawi Taslim, dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Senin (14/1/2019).
Baca: Wapres JK Minta Kementerian LHK Anugerahi Kota Terkotor di Indonesia
Menurut Taslim, pasangan Joko Widodo dan Maaruf Amin sangat percaya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa bermartabat yang mengutamakan cara-cara elegan, terhormat dan bermartabat.
Bangsa Indonesia telah belajar banyak tentang sebuah pemilu dan demokrasi. Karena pada hakekatnya amanah rakyat itu adalah mulia, sehingga pemilu pun harus mencerminkan kehendak rakyat dan diraih dengan cara terhormat.
Dalam acara deklarasi Jokowi-Maaruf di Donggang, Taiwan itu, Hermawi Taslim yang juga Wasekjen Partai Nasdem itu menegaskan berulang-ulang, kehormatan rakyat jangan sampai bisa dibeli. Kehormatan dan martabat rakyat harus dijaga, diletakkan pada tempat di mana tak seorang mampu menjatuhkan, melecehkan ataupun menggantikan dengan apapun termasuk uang.
“Namun untuk meraih itu, kita harus bekerja keras, tidak boleh kendor. Sikap lalai, takabur atau lengah akan menyebabkan dalam beberapa bulan lagi, kehormatan dan martabat rakyat akan digantikan oleh martabat hoax. Hoax dan ketidakjuran akan menjadi mahkota rakyat. Sekalipun survai menunjukan keunggulan Joko Widodo-Maaruf, jangan sampai hal itu membuat rakyat yang mendukungnya lengah. Karena kerja keras dan sikap waspada itulah yang menyebabkan Joko Widodo – Maaruf Amin memenangi Pilpres,” jelas Hermawi Taslim lebih lanjut.
Taslim juga mengungkapkan, Tim Advokasi dan Hukum TKN akan mengawal kasus hoax 7 (tujuh) kontainer dan menghendaki pelakunya dihukum yang setimpal dengan perbuatannya. Menurut Taslim, hoax 7 (tujuh) kontainer bukan hanya soal Pilpres yang terganggu, tetapi contoh nyata masa depan negara dan martabat bangsa dilecehkan.