TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menegaskan Prabowo-Sandi akan memboikot pemilu, jika terjadi kecurangan pemilu.
"Untuk itu, jika semua kecurangan yang kami indikasikan terus terjadi, maka kemungkinan besar BPN akan memboikot pemilu," tegas Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat ini kepada Tribunnews.com, Senin (14/1/2019).
"Jadi bukan mundur ya, tapi menyatakan memboikot pemilu," jelas Ferdinand Hutahaean.
Menurut Ferdinand Hutahaean, perlu sikap tegas dan keras untuk menghadapi upaya curang yang terus kasat mata dan sepertinya tidak kuatir lagi melakukannya.
"Banyak hal yang melanggar undang undang terbiarkan begitu saja ketika itu dilakukan oleh paslon Jokowi-Ma'ruf Amin. Karena sebagai penguasa bisa memperalat lembaga negara," ujar Ferdinand Hutahaean.
Baca: Tim Jokowi Ingatkan Ancaman Denda dan Pidana Jika Prabowo Mundur dari Pemilihan Presiden
Untuk itu, imbuh dia, jika semua kecurangan yang diindikasikan kubu Prabowo-Sandi terus terjadi, maka BPN akan memboikot pemilu.
"Ini langkah terakhir yang akan kami ambil bila semua ketidakadilan dan kecurangan terus terjadi," ujar Ferdinand Hutahaean.
Karena itu pula dia tegaskan, sanksi pidana hingga 60 bulan dan denda hingga Rp 50 miliar pada capres cawapres dan pimpinan partai politik tidak akan berlaku jika itu memboikot.
"Sanksi itu bagi yang mengundurkan diri. Beda dengan boikot. Jadi sanksi itu tidak bisa diterapkan. Boikot itu karena pemilu tidak beres, ini sikap perlawanan," tegas Ferdinand Hutahaean.
Hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean terkait pernyataan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebutkan bahwa Prabowo akan mundur jika terjadi kecurangan dalam pemilu.
Hal itu disampaikan Djoko Santoso dalam pidatonya saat menghadiri acara #Bising (Bincang Asik dan Penting) oleh Gerakan Milenial Indonesia (GMI) di Kota Malang, Minggu (13/1/2019).
Baca: Jokowi Janji Gaji Perangkat Desa Akan Seperti PNS Golongan ll A sebesar Rp 1,92 Juta
Awalnya, Djoko Santoso menceritakan perjalanannya dari Jawa Barat hingga ke Jawa Timur. Kemudian, dia menyampaikan bahwa dia harus segera balik ke Jakarta karena Prabowo Subianto, calon presiden yang didukungnya, akan menyampaikan pidato kebangsaan pada Senin (14/1/2019).
Djoko mengatakan, dalam pidatonya nanti Prabowo akan menyampaikan mundur dari kontestasi pilpres jika potensi kecurangan terus terjadi.
"Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato kebangsaan. Memang supaya tidak terkejut barangkali, kalau tetap nanti disampaikan Prabowo Subianto, pernyataan terakhir Prabowo Subianto adalah kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, maka Prabowo Subianto akan mengundurkan diri," kata Djoko.
Purnawirawan TNI itu menyampaikan, salah satu potensi kecurangan dalam Pemilu 2019 adalah diperbolehkannya penyandang disabilitas mental atau tunagrahita untuk menggunakan hak pilihnya.(*)