TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto memaparkan visi misinya melalui sebuah pidato di acara Pidato Kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang".
Ada banyak bahasan yang disampaikan oleh Prabowo Subianto dalam pidatonya itu.
Misalnya saja keluhan masyarakat terkait permasalahan ekonomi, kebijakan impor, keamanan negara, hingga pendapatan pekerjaan.
Acara Pidato Kebangsaan ini berlangsung meriah.
• TKN Jokowi-Maruf: Tidak Ada yang Baru dari Pidato Prabowo, Hanya Retorika, Klise dan Miskin Gagasan
Namun, tak dipungkiri, pidato yang dipaparkan Prabowo Subianto juga mendapatkan sejumlah kritik.
Tak hanya dari kubu pesaing, kritikan juga datang dari sejumlah pihak di kubu Prabowo-Sandi itu sendiri.
Satu diantaranya yang memberikan kritikan pada pidato calon presiden 02 ini adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman.
Menurut Sohibul, durasi pidato Prabowo terlalu lama.
Diketahui, Prabowo berpidato selama 1 jam 23 menit.
"Dari sisi waktu, terus terang saya mengkritik, ini terlalu lama," ujar Sohibul usai acara, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019) malam, seperti TribunWow.com kutip dari Kompas.com.
Sohibul memaparkan, sebelumnya ia sudah pernah menyampaikan usulan mengenai waktu pidato kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno.
Ia memberikan saran agar durasi pidato Prabowo nantinya tidak lebih dari setengah jam.
Namun, jadwal yang ditentukan ternyata terlalu molor dikarenakan Prabowo terlalu banyak memberikan ilustrasi dari kasus-kasus yang disampaikannya.
"Saya sebetulnya sudah bicara kemarin-kemarin dengan Sandi, 'San, jangan sampai ini lebih dari setengah jam.' Tapi Pak Prabowo rupanya memberikan banyak ilustrasi sehingga jadi molor," kata dia.
Selain itu, karena terlalu banyak improvisasi, Sohibul menilai pidato Prabowo itu menjadi tidak fokus.