TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara Novel Baswedan, Saor Siagian, menilai ada pihak yang sengaja memanfaatkan kasus penyerangan terhadap kliennya sebagai komoditas untuk kampanye politik.
Menurut Saor, yang memanfaatkan kasus Novel merupakan pihak yang oportunis. Pihak tersebut, menurut Saor, memanfaatkan kasus Novel untuk kampanye Pilpres 2019.
"Yang saya takutkan adalah ada manusia oportunis politik kemudian membawa kasus ini ke agenda kampanyenya. Itu pun tersesat namanya," ujar Saor di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Saor mengungkapkan pihak yang memanfaatkan kasus Novel tersebut tidak memiliki sumbangsih dalam pengungkapan kasus ini.
"Ada oportunis politik yang sesungguhnya tidak berbuat apa apa untuk saudara Novel sekarang jadi pahlawan dan menjadi komoditas politik untuk Pilpres ini," ungkap Saor.
Baca: Melchias Mekeng Tolak Dihadirkan Sebagai Saksi Kasus Eni Saragih
Seperti diketahui, kasus penyerangan terhadap Novel hampir dua tahun belum diungkap oleh pihak kepolisian.
Pada April 2017, Novel Baswedan diserang dua orang tidak dikenal sepulang dari salat subuh berjamaah di Masjid Ihsan di dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kedua orang yang berboncengan dengan sepeda motor itu dengan sengaja menyiramkan air keras ke wajah Novel.
Akibatnya, dua mata Novel terancam buta. Mata kiri novel rusak hingga 95 persen.