Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto membuka pidato kebangsaan di Plennary Hall Jakarta Convention Centre, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019) dengan sebuah sajak ciptaan seorang prajurit yang gugur di Banten tahun 1946 silam.
Prabowo bercerita bahwa sajak itu ditemukan tertulis di potongan kertas yang ada di kantong sang prajurit.
“Karena saya prajurit maka saya akan membuka pidato politik dengan membacakan sajak yang ditemukan di kantong seorang prajurit muda yang gugur di Banten tahun 1946 silam,” ungkap Prabowo.
Kemudian Prabowo membacakannya di depan ribuan relawan dan pendukung yang memenuhi Plennary Hall.
Baca: Ini Respons Jokowi Sikapi Tim Prabowo-Sandi yang Dirikan Posko di Dekat Rumahnya
“Kita tidak sendirian; beribu-ribu orang bergantung pada kita; rakyat yang tak pernah kita kenal; rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal; tetapi yang akan kita lakukan sekarang akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka,” ucap Prabowo.
Dalam pidato kebangsaan itu Prabowo menyampaikan visi dan misinya antara lain agar Indonesia swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air bersih, lembaga-lembaga pemerintah yang kuat, dan angkatan bersenjata yang unggul.
Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Presiden PKS Sohibul Iman, dan pimpinan Partai Berkarya Titiek Soeharto.