Laporan WartawanTribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon mengatakan selain meluruskan sejumlah pernyataan Prabowo, pertemuan antara Dubes negara uni eropa dengan pihaknya juga membicarakan potensi kecurangan Pemilu 2019.
"Kita menyampaikan juga concern kita bahwa ada potensi kecurangan pemilu, belajar dari di masa lalu. itu misalnya persoalan DPT (daftar pemilih tetap), DPT ganda, DPT invalid, DPT yang manipulatif, kemudian IT kpu," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (21/1/2019).
Menurut Fadli duta besar negara sahabat tersebut menaruh perhatian pada kecurangan Pemilu. Pasalnya Indonesia merupakan negara besar dengan sistem demokrasi. Sehingga pemilu yang digelar harus benar benar jujur dan adil.
"Jadi lebih banyak mereka yang menanyakan kita yang menjawab," katanya.
Baca: Menteri Susi Pudjiastuti: Hingga Akhir 2018, 488 Kapal Telah Ditenggelamkan
Fadli mengatakan dalam pertemuan dengan dubes tersebut sama sekali tidak membicarakan soal dukungan di Pemilu Presiden 2019. Para dubes juga tidak menyampaikan dukungan secara pribadi kepada Prabowo-Sandi.
"Engga ada sama sekali kearah sana. mereka meminta masukan, saya kita itu biasa kok di negara-negara demokrasi seperti itu, dan ini atas permintaan mereka juga. jadi tidak ada secara pribadi itu menyatakan dan secara diplomatik juga bukan urusan mereka," pungkasnya.
Adapun pertemuan antara Dubes dengan BPN Prabowo-Sandi digelar pada Jumat pekan lalu, (18/1/2019). Para dubes diterima oleh Ketua BPN Djoko Santoso dan Direktur Media BPN, Prabowo-Sandi Hashim Djojohadikusumo.