TRIBUNNEWS.COM, BINUANG - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin berharap pemilihan presiden 2019 tak merusak persaudaraan antarsesama.
Disampaikan Ma'ruf saat tausiah di acara Banua Bertabligh yang diikuti ribuan masyarakat di Binuang, Kalimantan Selatan, Jumat (25/1/2019) malam.
Acara Banua Bertabligh dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, serta sejumlah ulama antara lain KH Ahmad Muwafiq, Habib Anis Syahab, serta Habib Muhammad Al Habsy.
Sebagai seorang cawapres, ucap Ma'ruf, tentu dirinya ingin menang dalam kontestasi Pilpres. Namun, tidak dengan cara merusak keutuhan bangsa.
"Saya ini cawapres, tentu saya ingin menang. Tapi saya tidak mau karena ingin menang, merusak keutuhan bangsa apalagi umat Islam," ujar Ma'ruf.
Baca: Persib Bandung ke Cilacap Tanpa M Al Amin Syukur Fisabillah
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu, mengatakan perbedaan pilihan pada Pilres 17 April 2019 mendatang, diharapkan tak menimbulkan perpecahan.
"Walaupun kita berbeda, tidak boleh bermusuhan. Walaupun kita berbeda partai politik, tidak boleh bermusuhan. Berbeda capres, juga tidak boleh bermusuhan," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menekankan Pilpres hanya terjadi lima tahun sekali, sedangkan persaudaraan, persatuan adalah selama-lamanya.
"Oleh karena itu jangan kita korbankan itu untuk kepentingan sesaat," kata Ma'ruf.