Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mengenal lama sosok Ratna Sarumpaet sebagai orang yang berani dan jujur.
Hal tersebut sudah dibuktikannya, saat sebagian orang menyebut lebamnya muka Ratna karena habis dipukuli oleh orang yang tidak dikenal.
Tetapi, Ratna mengaku kepada publik karena habis operasi plastik.
"Katanya dianiaya, mukanya babak belur, lalu konferensi pers, menuduh-nuduh kita. Untungnya Mbak Ratna itu jujur. Sehingga waktu terakhir sudah ramai, beliau sampaikan apa adanya, saya acungi jempol pada Mbak Ratna Sarumpaet ngomong apa adanya," ucap Jokowi dalam acara dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro, Semarang, Minggu (3/2/2019).
Baca: Deretan Foto Dul Jaelani Menangis di Konser Dewa 19 dan Dipeluk Ari Lasso, Ahmad Dhani Jadi Alasan
"Yang enggak benar itu yang ngabarin katanya babak belur, digebukin, dianiaya, itu enggak benar. Itu maunya apa sih? Maunya sebetulnya apa?," sambung Jokowi yang disambut tepuk tangan hadirin.
Jokowi menilai, tujuan penyebaran berita bohong tersebut untuk menggiring opini masyarakat, bahwa pemerintah saat ini sudah melakukan kriminalisasi.
"Nuduh kita kriminalisasi, itu sebetulnya arahnya, tapi masyarakat sekarang ini cerdas dan masyarakat pintar-pintar, dipikir masyarakat masih bodoh-bodoh," papar Jokowi.
Baca: Bule Wanita yang Mengamuk di Catur Muka Sempat Gigit Betis Petugas Satpol PP yang Ingin Mengobatinya
Jokowi mengatakan, dalam kontestasi Pilpres 2019, kabar bohong atau kedustaan yang ada di masyarakat setiap hari bukan malah berkurang, tetapi malah bertambah banyak.
"Jangan sampai kita biarkan hoaks ini merajalela sampai ke desa-desa sangat berbahaya sekali. Saya berikan contoh, katanya ada 7 kontainer yang sudah dicoblos. 7 kontainer itu kalau saya hitung 80 juta kertasnya (surat suara). Begitu dijawab diem," katanya.
"Besoknya keluar lagi selang darah dipakai sampai 40 kali. Dijawab lagi dari rumah sakit RSCM, diam," kata Jokowi.